Ini Beberapa Jalur Kereta yang Belum Aktif Lagi di Jabar, 2 Jalur Diusulkan Direaktivasi

- 12 Maret 2024, 03:00 WIB
Potret Stasiun Pangandaran yang sudah lama terbengkalai
Potret Stasiun Pangandaran yang sudah lama terbengkalai /Instagram @ btp_jabar/

BANDUNG, PRFMNEWS - Di Jawa Barat (Jabar) cukup banyak rute perjalanan kereta api. Bahkan kini di Jabar sudah ada perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pembangunan jalur kereta di Jabar dilakukan secara besar-besaran di jaman kolonial Belanda.

Di Jabar, ada beberapa jalur kereta yang saat ini kondisinya mati atau tidak berfungsi.

Berikut ini beberapa jalur kereta di Jabar yang kondisinya mati atau belum aktif kembali yaitu Garut-Cikajang, Rancaekek-Tanjungsari (11,5 km), Banjar-Pangandaran-Cijulang (82 km), dan Bandung-Ciwidey (37,8 km).

Baca Juga: Soal Reaktivasi 2 Jalur Kereta di Jabar, Pemprov Bakal Lakukan Analisis Pasar

Dari beberapa jalur tersebut, Pemprov Jabar mengusulkan dua jalur untuk diaktifkan kembali atau direaktivasi.

Untuk dua jalur kereta yang diusulkan reaktivasi adalah jalur KA Bandung - Ciwidey dan Banjar - Pangandaran.

Usulan reaktivasi jalur kereta Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran ini sudah disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin kepada pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Beberapa hari lalu kami sudah mengusulkan ke Dirjen Perkerataapian (Kemenhub) jalur kereta api Banjar - Pangandaran dan Bandung - Ciwidey. Kami minta tinjauan apakah memungkinkan direaktivasi," ujar Bey Machmudin beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Untuk Reaktivasi Kereta Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran, Pemprov Jabar Segera Lakukan Arahan Kemenhub

Untuk kembali mengaktifkan dua jalur kereta ke lokasi wisata itu, Pemprov Jabar akan melakukan kajian pasar terlebih dahulu yang dipersyaratkan Dirjen Perkeretaapian.

"Misalnya jalur Banjar - Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Jadi kami diharuskan mengkaji dulu," jelasnya.

Namun demikian, Bey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran - Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan Jabar.

Menurut Bey, reaktivasi jalur kereta api Banjar - Pangandaran dan Bandung - Ciwidey akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga. Selain itu reaktivasi juga bisa mengurangi kemacetan di jalan arteri.

"Sebetulnya kan secara pariwisata itu sudah tidak ada pertanyaan lagi pasti akan ramai, apalagi ada beberapa terowongan yang sangat indah," ujar Bey.

Panjang lintasan rel kereta relasi Banjar - Pangandaran yaitu 82 kilometer mulai dari stasiun Banjar dan berakhir di Stasiun Cijulang. Jalur ini memiliki banyak jembatan dan terowongan.

Baca Juga: Bey: Reaktivasi Jalur KA Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran Disetujui Kemenhub Asal Penuhi Syarat

Sementara jalur kereta api non aktif Bandung - Ciwidey berjarak 40 kilometer. Dahulu, dua jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke stasiun Bandung dan Batavia (Jakarta).

Bey berharap reaktivasi dua jalur kereta api tersebut dapat terealisasi sehingga Jabar memiliki jalur transportasi dan perekonomian terbaik di Indonesia.

"Kami ingin Jabar lebih baik lagi dalam segala hal termasuk transportasi," pungkas Bey.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x