Faktor pertama adalah aktivitas ITCZ (Intertropical Convergence Zone) di wilayah selatan Indonesia dan berdekatan dengan pulau Jawa.
Baca Juga: Pemerintah Jawa Barat Bangun Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Gempa di Cianjur
Kemudian faktor kedua adalah pola pertemuan arus angin yang memanjang dari Sumatera hingga Jawa bagian barat, khususnya bagian selatan.
"Hal ini menyebabkan beberapa hari terakhir angin terasa lebih kencang, juga mengganggu pertumbuhan awan hujan di Jabar bagian tengah," terang Yan.
Dikutip dari climate4life, ITCZ terbentuk pada daerah tekanan rendah di sekitar kawasan tropis yang kemudian menjadi tempat pertemuan angin pasat dari utara dan selatan bumi. Ciri khas cuaca yang terbentuk saat dilewati ITCZ adalah berupa hujan deras yang terkadang disertai petir dan angin kencang.***