Unpad Klaim Alat Tes Corona Ciptaan Ilmuwan Jabar Lebih Cepat dan Murah

- 15 Mei 2020, 07:15 WIB
Rapid Test 2.0.
Rapid Test 2.0. /DEDY MULYANA/PRFM.

BANDUNG, (PRFM) – Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Rina Indiastuti mengatakan, alat tes corona yang dinamakan Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR) diklaim lebih cepat, mudah, dan murah ketimbang pendahulunya rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).

Alat yang saat ini masuk dalam tahapan validasi ini ditemukan atas kerja sama dan kolaborasi Kolaborasi para ilmuwan Jawa Barat yang berasal dari Universitas Padjajaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, Rina menambahkan, para pelaku industri pun turut serta dalam pengembangan alat tes corona baru ini.

“Kalau Rapid Test 2.0 menurut penelitinya (waktu tes-red) sama 15 menit, tapi kalau SPR itu lebih cepat jadi 1 jam,” ungkap Rina saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga: Bisa Dilakukan Munfarid, Ini Paparan MUI Jabar Soal Salat Idulfitri di Tengah Pandemi Covid-19

Diketahui, untuk mengetahui seseorang positif corona dengan Rapid Test 2.0, dilakkukan dengan cara mengecek antigennya. Sehingga hasil yang didapatkan lebih kuat dan tesnya bisa dilakukan secara lebih mudah.

“Bedanya dengan rapid test yang sekarang itu dia menggunakan antigen. Jadi dia lebih powerful. Kemudian, kelebihan lain yaitu tentunya bisa dilakukan secara mudah, mobile,” paparnya.

Sementara SPR, Rina mengatakan, cara pengetesannya lewat antibody. Dengan demikian, pemeriksaan dan hasil dapat diketahui lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah.

Baca Juga: KSPI Gugat Surat Edaran Menaker Terkait THR

“Sedangkan satu lagi (SPR-red) kelebihannya menggunakan antibody. Kelebihannya bisa dilakukan pemeriksaan dengan hasil lebih cepat dan lebih murah,” jelas Rina.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x