Gawat! Kasus Covid-19 di Garut Meningkat Tajam, Rumah Sakit Mulai Penuh

- 26 Mei 2021, 07:56 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Dok PRFM.

PRFMNEWS - Setelah libur lebaran, kasus covid-19 di Kabupaten Garut meningkat tajam. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, peningkatan kasus covid-19 di Garut naik dua kali lipat setelah libur lebaran.

Saat memimpin apel gabungan terbatas yang dilaksanakan di Lapang Sekretariat Daerah, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin lalu, Helmi mengungkapkan, imbas kasus covid-10 di Garut meningkat, rumah sakit mulai penuh dengan pasien covid-19.

“Tadi saya mendapatkan laporan bahwa Minggu ini ada peningkatan dua kali lipat yang positif Covid-19. Minggu kemarin ada 140-an sekarang 280, Rumah Sakit Umum (Daerah) Garut sudah mulai penuh, sekarang mulai menyisir rumah sakit-rumah sakit swasta, Rumah Sakit Guntur sudah mulai terisi,” kata Helmi sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Garut.

Baca Juga: Dikalahkan West Bandits Solo, Prawira Bandung Gagal Masuk Semifinal IBL 2021

Dengan adanya peningkatan kasus ini, Helmi memerintahkan Satgas Penanganan Covid-19 mulai dari tingkat RT/RW hingga Kabupaten untuk lebih aktif memeriksa kesehatan warganya.

Bahkan Helmi meminta Satgas untuk segera melapor jika ada warga yang mempunyai gejala covid-19 agar bisa segera ditangani.

“Oleh karena itu, saya meminta kepada seluruh satgas kabupaten, kecamatan, desa maupun RW, untuk segera melakukan tindakan-tindakan paling tidak melaporkan segera karena kalau tidak terlaporkan, ada yang sakit tidak terlaporkan, tidak dirawat atau tidak diisolasi, menyebar dan akan menjadi ledakan yang lebih besar,” ujarnya.

Baca Juga: Gawat ! Satgas Temukan Klaster Covid-19 Pasca Ramadhan dan Lebaran

Di sisi lain, Helmi menuturkan dengan adanya outbreak Covid-19 di Kecamatan Bungbulang pihaknya melakukan pemeriksaan secara reguler agar kasusnya tidak menyebar keluar daerah tersebut.

“Ya itulah, jadi kita juga melakukan pemeriksaan yang sifatnya reguler kan, karena kita ada istilah yang namanya karantina exit. Nah karantina exit itu yang dari luar tidak boleh masuk ke kampung tersebut, tapi dari kampung tersebut masih boleh keluar tapi dengan persyaratan diperiksa antigennya,” ucapnya.

Dia pun menuturkan, masyarakat yang belum melakukan pemeriksaan tidak akan bisa keluar dari daerah tersebut.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1014: Caesar Bisik Chopper, Upgrade Kekuatan Rumble Ball untuk Hajar Queen

“Nah masyarakat yang melakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini secara reguler, secara rutin kita periksa, kalau positif itu masuk isolasi, kalau negatif dia bisa keluar, kalau belum diperiksa dia tidak bisa kemana-mana,” ungkapnya.

Untuk saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Kecamatan Bungbulang khususnya di Kampung Banjarsari adalah berjumlah 37 orang dengan keterangan dua orang pasien dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Dapat Rumah Dinas Baru Super Mewah?

“Karena belum ada pemeriksaan lagi, masih 35 (orang) dan laporannya yang 35 ini mulai ada yang gejalanya sedang ke arah berat. Gak boleh ada yang pulang karena dia diisolasi. Ada dua (orang yang dirawat di rumah sakit),” tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x