Tertinggi Kedua di Pulau Jawa, Ekonomi Jawa Barat Tumbuh 5 Persen pada Tahun 2023

8 Februari 2024, 04:00 WIB
Kepala Kantor Bank Indonesia Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea /Ahmad Taofik/ bagikanberita.pikiran-rakyat.com

PRFMNEWS - Pertumbuhan Ekonomi di wilayah Jawa Barat pada 2023 secara keseluruhan mengalami pertuumbuhan sebesar 5 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar), Erwin Gunawan Hutapea mengungkapkan, angka pertumbuhan ini merupakan tertinggi kedua di Pulau Jawa dan sedikit lebih rendah dari nasional, yakni sebesar 5,05 persen (yoy).

Pertumbuhan 2023 didukung dari konsumsi rumah tangga, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pasca pandemi Covid-19 dan antusiasme masyarakat menggunakan transportasi kereta cepat Whoosh.

Baca Juga: Di Gedebage Ada Exit Tol KM 149 dan KM 151, Berdekatan Tapi Berbeda

"Tertinggi kedua di Jawa. Yang pertama itu DIY, wilayahnya jauh lebih kecil dari Jabar. Jadi kita ini lebih kompleks, tapi bisa lebih tinggi dari DKI Jakarta," kata Erwin di kantor BI Jabar, Kota Bandung, Rabu 7 Februari 2024.

Sementara data dari BPS Jawa Barat menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jabar didorong dari produksi lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,67 persen.

Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi kembaga nonprofit yang melayani rumah tangga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,35 persen.

Baca Juga: Besok Ada Kampanye Terbuka di Kota Bandung, Ini Lokasinya

Sementara itu perekonomian Jabar triwulan IV-2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,93 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,74 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 43,36 persen.

"Secara umum pertumbuhan ekonomi Jabar di triwulan IV-2023 terus membaik," tegas Erwin.

Baca Juga: Rute Lewati Gedebage, Tol Dalam Kota Bandung Masuk Daftar Solusi Urai Kemacetan Selain Pelebaran Jalan

Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Jabar tahun 2024 tumbuh positif pada kisaran 4,9-5,7 persen (yoy).

Optimisme tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang kuat sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari kegiatan di tahun politik.

Kinerja sektor pertanian juga diperkirakan meningkat seiring kondisi cuaca yang lebih kondusif. Meski demikian, risiko ketidakpastian global yang masih tinggi perlu menjadi perhatian.

Waspadai tensi geopolitik

Beberapa tantangan lain agar terus diwaspadai antara lain tensi geopolitik yang masih berlanjut, yang menyebabkan disrupsi jalur perdagangan dunia.

Kedua, tren peningkatan inflasi yang diprakirakan masih terjadi sehingga berpotensi menekan daya beli, dan ketiga, risiko peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah penurunan kinerja industri.

Baca Juga: Simak 4 Perbedaan Exit Tol KM 149 dan KM 151 yang Ada di Gedebage

Berbagai upaya yang perlu terus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi domestik antara lain melalui promosi investasi, mendorong pecepatan dan perluasan digitalisasi, memperbanyak penyelenggaraan event serta optimalisasi infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan pemerataan ekonomi.

Sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah serta seluruh stakeholders juga supaya terus diperkuat guna memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga di Jabar tahun 2024.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler