Bupati Purwakarta Dinyatakan Negatif COVID-19

3 April 2020, 16:59 WIB
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. /Dok Diskominfo Kabupaten Purwakarta.

BANDUNG, (PRFM) - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Purwakarta, sejak beberapa hari terakhir mengintensifkan pemeriksaan kesehatan warga, termasuk Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

"Tadi pagi, saya telah melakukan Rapid Test. Alhamdulillah, hasilnya negatif COVID-19," ujar Anne dalam keterangan resmi yang diterima Redaksi PRFM, Jumat (3/4/2020).

Anne mengakui, pemeriksaan kesehatan dirinya memang baru bisa dilakukan hari ini. Mengingat, sebelumnya belum tersedianya alat untuk rapid test tersebut. Alat ini, kata dia, baru tersedia beberapa hari terakhir.

Selama menunggu tersedianya alat tersebut, sambung Anne, pihaknya mengisolasi diri di rumah pribadi selama 14 hari yang lalu.

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah Imbau Masyarakat Tidak Tolak Jenazah Pasien COVID-19

Selama masa isolasi, kegiatan pemerintahan dilakukannya melalui video Conference. Dengan kata lain, aktivitasnya sebagai bupati Purwakarta tidak terganggu.

"Selama isolasi, kegiatan pemerintahan tetap berjalan seperti biasa. Bedanya, selama di rumah kerjanya ya menggunakan metode virtual. Semisal, rapat kerja menggunakan video conference dan lain-lain," jelas Anne.

Menurutnya, selama bekerja di rumah dirinya pun kerap merutinkan olahraga ringan dan berjemur. Menurut dia, kegiatan ringan ini bisa sedikit membantu tubuh menangkal virus, termasuk Covid-19.

Untuk itu, Anne mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan olahraga ringan, berjemur, dan tak kalah penting tetap diam di rumah.

"Demi kebaikan bersama, hindari kerumunan massa dan tetap berdiam di rumah selama masa tanggap Covid-19 ini," pesannya.

Sementara itu, perwakilan Gugus Tugas Covid-19 Purwakarta, dr. Erlitasari Kusuma Wardani menambahkan, Rapid Test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diprodukai oleh tubuh untuk melawan virus, termasuk corona.

Antibodi ini otomatis terbentuk oleh tubuh bila ada paparan virus.

"Dengan test ini, antibodi dalam tubuh seseorang akan terdeteksi. Nantinya, akan terlihat apakah tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki virus corona atau tidak, itu akan diketahui dengan test ini," jelas Erlitasari.

Dia menambahkan, rapid test ini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau penyaring. Artinya, bukan mendiagnosa infeksi mengenai paparan virus. Namun demikian, pihaknya berharap dengan test tersebut bisa mempercepat proses penanggulangan Covid-19 di wilayahnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler