Perajin Tahu Tempe Jabar Bakal Mogok Produksi Akibat Kenaikan Harga Kacang Kedelai yang Dinilai Tak Wajar

27 Mei 2021, 08:36 WIB
Perajin tahu dan tempe di Jabar akan melakukan aksi mogok produksi mulai 28 Mei hingga 30 Mei 2021. /Budi Satria/prfmnews.id

PRFMNEWS - Harga kedelai saat ini mencapai Rp12.000/kg dan membuat para perajin tahu-tempe di Jawa Barat keberatan hingga akhirnya akan melakukan aksi mogok produksi dan jualan.

Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat, H.M. Zamaludin mengatakan, aksi mogok ini dilakukan pihaknya karena kenaikan harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku dari tahu dan tempe dinilai tidak wajar.

"Kami ini mogok karena bahan baku kedelai yang terus melambung tinggi, dan naiknya ini ga wajar," kata Zamaludin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini, Rabu 26 Mei 2021 malam kemarin.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Ternyata Jago Main Basket Sampai Bikin Denny Sumargo Malu

Harga kacang kedelai, kata Zamaludin, biasanya kadang naik dan kadang turun.

Namun dalam beberapa hari terakhir ini harga kacang kedelai terus naik dan ini dinilai tidak wajar.

"Biasanya naik turun - naik turun, sekarang ini terus naik harganya. Harganya dari Rp8.000 - Rp9.000 sekarang di kisaran Rp11.000 bahkan ada yang lebih," jelasnya.

Baca Juga: Antonio Conte Resmi Tinggalkan Kursi Pelatih Inter Milan usai Berikan Gelar Juara Liga Italia

Dengan adanya kenaikan ini para perajin tahu dan tempe merasa keberatan dan bahkan merugi.

Oleh karenanya pihak perajin tahu tempe melakukan aksi mogok produksi mulai 28 Mei hingga 30 Mei 2021.

Bahkan aksi mogok ini bukan yang pertama dilakukan pada 2021 ini. Pada Januari 2021 lalu pun perajin tahu tempe sempat melakukan aksi mogok.

Baca Juga: Sudah Diputuskan, Tetap ada Promosi dan Degradasi pada Liga 1 dan Liga 2 Musim Depan

"Ini bukan sekali dua kali mogok, ini sering setiap harga kedelai naik kita harga jualnya ga nyampai ya solusinya mogok," sebutnya.

Aksi mogok ini dilakukan agar pemerintah memberikan perhatian.

Menurut Zamaludin, saat ini belum ada peran dari pemerintah untuk menstabilkan harga kacang kedelai.

Baca Juga: Demi Permudah Layanan Adminduk, Pemkab Bandung Ajukan Pengadaan 13 Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri

"Belum pernah ada pemerintah yang bisa menurunkan harga kedelai ke semua, belum pernah selama ini," katanya.

Saat ini stok kacang kedelai masih relatif aman terkendali. Namun begitu harganya saja yang tidak terkendali karena terus melejit hingga membuat para perajin tahu dan tempe menjerit.

Saat ini kebanyakan kacang kedelai di Indonesia merupakan barang impor dari Amerika.

Baca Juga: Kasus Pencurian Dana BOS di Bandung Berhasil Diungkap, Polisi Buru Pelaku hingga ke Sumatera Selatan

Zamaludin mengungkapkan, dirinya mendapat kabar jika kenaikan ini terjadi karena stok di Amerika mulai menipis karena belum memasuki masa panen dan gagal panennya petani kedelai di Brasil.

"Katanya emang dari Amerikanya belum musim panen, terus katanya Brasil gagal, dan di Amerika baru panen lagi Agustus, jadi harga ini kemungkinan engga stabil sampai Agustus," sebutnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler