Pandemi Covid-19, Indeks Baca Masyarakat Ikut Terpengaruh

19 Desember 2020, 12:27 WIB
Ilustrasi membaca. *Pexels /Pexels/

PRFMNEWS - Akademisi ilmu perpustakaan dan informasi dari Universitas Padjajaran Bandung, Asep Saeful Rohman menyebutkan, jika pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi berdampak terhadap minat membaca masyarakat. Menurutnya tingkat literasi masyarakat berkurang salah satunya karena ditutupnya sejumlah fasilitas membaca seperti perpustakaan.

Dia menyontohkan, penurunan indeks literasi di masa pandemi ini terjadi di Jawa Barat. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian terbarunya bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat terkait indeks baca di provinsi tersebut.

Asep menjelaskan, penelitiannya ini dilakukan terhadap 4.799 responden di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada September-November kemarin. Berdasarkan itu, menurutnya indeks baca masyarakat Jawa Barat berada di angka 61,49 atau masuk kategori cukup.

Baca Juga: Kota Bandung Tidak Wajibkan Wisatawan Rapid Test Antigen, PHRI : Terima Kasih Pak Wali Kota

Baca Juga: Alumni Akabri 2002 Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan Baraya Bandung

Menurutnya, ini menunjukkan adanya penurunan karena berdasarkan survei terakhir pada 2016 lalu, indeks baca masyarakat berada di angkat 68. Dia pun menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan tersebut.

Asep menuturkan, terdapat tiga faktor utama yang memengaruhi kebiasaan membaca masyarakat, yakni tersedianya bahan bacaan yang memadai, bervariasinya bahan bacaan dan sumber informasi, mudah ditemukannya bahan bacaan, dan terpenuhinya keinginan serta kebutuhan pembaca. Menurutnya, pada masa pandemi ini banyak perpustakaan yang tutup demi mencegah penyebaran virus korona.

Baca Juga: Perbedaan Aturan Soal Rapid Test Antigen Antara Provinsi & Kota, Pengamat : Masyarakat Jadi Bingung

Hal ini sangat berdampak karena semakin berkurangnya ketersediaan bahan bacaan.

"Kita lihat sekolah-sekolah tutup, kampus-kampus tutup, otomatis perpustakaannya pun ikut tutup. Bukan hanya di provinsi, perpustakaan di kota/kabupaten pun ikut tutup untuk menghindari kerumunan," katanya seperti dalam siaran pers yang diterima, Sabtu 19 Desember 2020.

Berdasarkan penelitiannya itu, variabel ketersediaan fasilitas membaca dan sumber informasi itu ada di angka 52,33.

Baca Juga: GRATIS ! LINK LIVE STREAMING Grand Final Master Chef Indonesia Season 7

"Memang menurun, hampir 10 poin dari hasil penelitian di tahun 2016 lalu," ujarnya.

Sementara itu, untuk pemanfaatan bahan bacaan dan sumber informasi, berdasarkan penelitiannya berada di angka 68,61.

"Artinya masyarakat Jabar masih cukup baik di dalam memanfaatkan bahan bacaan, baik yang dimiliki atau yang didapatkan dari sarana lainnya," tambah dia.

Sedangkan variabel ketiga dalam mengukur indeka baca masyarakat Jawa Barat ialah kebiasaan membaca masyararakat. Hasil penelitian tersebut berada di angkat 63,54.

Baca Juga: Dikabarkan Akan Deklarasikan Partai Humanis, Ini Jawaban Susi Pudjiastuti

"Kita patut bersyukur, masyarakat masih memiliki kebiasaan yang cukup. Walaupun dalam kondisi ini tidak melihat kondisi masyarakat. Mungkin di rumahnya masing-masing mereka tetap melaksanakan membaca," katanya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan indeks membaca masyarakat. Salah satunya dengan berusaha menambah sarana membaca seperti perpustakaan.

Menurut Hadadi, saat ini perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 22.116. Jumlah ini mencapai 47,06 persen dari lembaga yang ada sebanyak 44.996.

 Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung Hari Ini : Waspada Hujan Disertai Angin Kencang

Oleh karenanya, dia pun mendorong lembaga-lembaga yang belum memiliki perpustakaan agar segera membangun fasilitas membaca tersebut. Selain itu, Ahmad menyebut pihaknya terus meningkatkan ketersediaan fasilitas membaca selain perpustakaan formal.

"Kami menyediakan perpustakaan digital," ujarnya.

Caranya dengan mengunduh aplikasi candil yang sudah tersedia di google playstore dan app store.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Kembali Turun, Cek Lengkapnya di Sini

Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya pun menyiapkan pojok bacaan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Ada kotak literasi cerdas yang tersedia di seluruh kecamatan di Jawa Barat. Di situ koleksi bukunya terus ditambah," jelasnya.

Ahmad pun menyebut, pihaknya bersama pemerintah kabupaten/kota menunjuk duta baca yang saat ini jumlah mencapai 1.549.

"Mereka bekerjasama dengan komunitas-komunitas untuk meningkatkan tingkat membaca masyarakat," katanya.***

 

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler