PRFMNEWS - Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, setiap orang yang tinggal di Jalur Gaza meminum air yang tidak layak untuk konsumsi.
Hal ini terjadi karena Israel melarang penggunaan klorin atau alternatif apa pun untuk mengolah air minum.
“Karena penutupan laboratorium kesehatan masyarakat dan ketidakmampuan untuk menguji air minum, maka semua warga Jalur Gaza meminum air yang tidak aman dan membahayakan nyawa mereka,” demikian siaran resmi Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir prfmnews.id dari ANTARA.
Kementerian Palestina mengaitkan hal ini dengan penolakan Israel untuk mengizinkan penggunaan klorin atau alternatif apa pun untuk mengolah air minum.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan penumpukan sampah di jalan-jalan dan kamp-kamp juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Pihak Kemenkes pada Rabu 24 April 2024, mendeteksi adanya kasus meningitis dan hepatitis.
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.
Baca Juga: CCTV Rekam Anak Hengky Kurniawan Selamatkan Adik saat Gempa Bumi Terjadi
Hampir 34.400 warga Palestina telah terbunuh dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Tak hanya itu, lebih dari 77.400 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.***