Gempa Bumi Haiti 7,2 Magnitudo, Kemlu Pastikan Tak Ada Korban WNI

16 Agustus 2021, 12:00 WIB
Sebuah rumah hancur akibat gempa di Les Cayes Haiti pada 14 Agustus 2021. /REUTERS/Ralph Tedy Erol

PRFMNEWS - Direktur Perlindungan WNI dan GHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari bencana gempa bumi di Haiti.

Dikutip dari ANTARA, Judha mencatat sejauh ini ada 10 orang WNI yang bekerja sebagai terapis spa di ibu kota Port Au Prince.

Dari hasil pantauannya, tidak ada WNI yang terdampak gempa bumi yang berkekuatan 7,2 magnitudo tersebut.

"Dari hasil pemantauan KBRI Havana dan komunikasi dengan komunitas Indonesia, sejauh ini tidak terdapat WNI yang terkena dampak gempa," kata Judha pada Senin 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Ini Alasan Presiden Jokowi Gunakan Pakaian Adat Baduy Saat Sidang Tahunan MPR RI

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh Bisa Diraih dengan Sikap Terbuka dan Siap Berubah

Sebagai tindak lanjut dari gempa yang terjadi, pihaknya mengaku akan terus memantau kondisi terkini di lokasi.

"KBRI terus memantau kondisi setempat akibat gempa tersebut," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Minggu 15 Agustus 2021, sedikitnya 1.297 orang tewas dalam kejadian tersebut.

Sementara itu rumah sakit didatangi ribuan orang yang mengalami luka-luka pascagempa yang melanda.

Gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo tersebut dilaporkan meruntuhkan banyak rumah dan gedung serta infrastruktur yang ada di Haiti.

Efek gempa dikabarkan bahkan terasa di negara-negara tetangga seperti Jamaika dan Bahama.

Baca Juga: Jangan Lupa! Hari ini Masih Ada Ganjil Genap di Bandung Setiap Pagi dan Sore

Baca Juga: Menanti Keputusan Pemerintah Apakah PPKM Level 4 Jawa-Bali Diperpanjang Lagi Atau Tidak

Kota Les Cayes dilaporkan menjadi kota dengan dampak terberat.

Otoritas setempat mengatakan korban luka tercatat mencapai 5.700 orang.

Daerah lainnya seperti kota di barat laut Jeremie, dokter terpaksa merawat korban luka di bawah pohon dan pinggir jalan karena rumah sakit penuh.

Badan perlindungan setempat mencatat ada sekitar 13.694 rumah hancur dan perkiraan jumlah korban dapat meningkat.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler