Ganjar kemudian menceritakan salah satu programnya yakni Gubernur Mengajar, di mana salah satu materi penting yang selalu disampaikan adalah terkait terorisme ini.
Baca Juga: Mahasiswanya Meninggal Saat Diklatsar Menwa, Pihak UNS Akui Belum Tahu Penyebabnya
Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.
"Progam ini (reintegrasi sosial eks napiter) harus terus dilakukan terus menerus, dan saya meminta kepada berbagai pihak untuk masuk, masuk yang paling bagus ke mana, ke sekolah. Karena sekolah itu tmpat yang sangat subur," tegasnya.
Ganjar pun terkesan dengan pengemasan materi yang disampaikan secara ringan. Ganjar yakin, dengan cara itu masyarakat akan lebih mudah memahami dan menjadi bahan sosialisasi yang matang.
"Mencegah itu harus ketemu dua pihak, ya kawan-kawan eks napiter ini dan masyarakat. Film ini bagus, cara menjelaskannya enteng. Sehingga gitu lho caranya gitu, tidak terlalu ndakik-ndakik," tandas Ganjar.
Baca Juga: Kinerja Polri Disorot Publik, Ahmad Sahroni: Tidak Semua Jelek
Baca Juga: Terekam CCTV Pukul Anggotanya, Kapolres Nunukan Dinonaktifkan
Jack Harun, eks Napiter yang kini menjadi pengusaha kuliner soto itu pun senada dengan Ganjar Pranowo. Mantan anak buah dr Azahari mengamini masih banyak masyarakat belum paham bagaimana merespon eks napiter yang kembali ke sosial.
Ketidaktahuan itu, kata Jack, juga jadi faktor yang menyebabkan eks napiter "kambuh" atau jadi residivis.