Pria Papua Ini Bagikan Kisah Rumah Bersebelahan dengan Masjid Selama 25 Tahun Selalu Dibangunkan Sholat Subuh

- 26 Februari 2022, 20:30 WIB
Pria asal Papua mengaku resah dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut tentang perbandingan suara Adzan dari masjid dengan pengeras suara dengan suara gonggongan anjing
Pria asal Papua mengaku resah dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut tentang perbandingan suara Adzan dari masjid dengan pengeras suara dengan suara gonggongan anjing /TikTok @yanoorkam_18

PRFMNEWS - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi sorotan usai membandingkan suara Adzan dari masjid dengan pengeras suara luar (toa) dengan gonggongan anjing.

Menteri Agama Yaqut mengatakan salah satu alasan membuat aturan tentang penggunaan alat pengeras suara di masjid bertujuan agar hubungan antar umat beragama di Indonesia lebih harmonis dan tak terganggu satu sama lain.

Menanggapi penjelasan Menteri Agama Yaqut, salah satu pria Papua ikut menyuarakan keresahan terkait polemik Adzan menggunakan pengeras suara.

Baca Juga: Hati-hati saat Tahajud Memakai Pakaian ini, Tidak Akan Diterima Doanya Meskipun Sampai Menangis

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @yanoorkam_18, terlihat seorang pria asal Papua yang menceritakan kisah toleransi di Papua.

"Bapak Menteri yang terhormat, salam dari Papua Barat, salam toleransi, dan salam dari saya yang beragama kristen Protestan," katanya seperti dikutip prfmnews.id dari akun sosial media pribadinya pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Pria itu menuturkan bahwa dirinya yang beragama kristen, merasa resah ketika mendengarkan apa yang disampaikan oleh Menag Yaqut terkait aturan penggunaan pengerasa suara untuk kumandangkan Adzan di masjid.

"Saya yang beragama kristen saja mendengarkan apa yang bapak sampaikan sangat meresahkan. Apalagi saudara saudariku yang muslim," ucapnya.

@yanoorkam_18 #stitch dengan @cahayaradiah ♬ suara asli - ???????????????? ???????????????????? ???? - yano Orkam18 ????

 

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky: Kami Akan Membela Negara

Ditegaskan oleh pria tersebut, toleransi di Papua sangat besar. Tapi seperti apa yang dipikirkan oleh orang-orang di Pulau Jawa.

"Toleransi di Papua sangat besar, dan saya 25 tahun hidup dengan rumah di samping masjid, berdekatan sekali. Mereka sholat 5 waktu, terkadang saat sholat subuh saya bangun sebagai alarm yang tak pernah berhenti, alarm paten seumur hidup," tambahnya.

Tanggapan pria asal Papua ini, sebagai bentuk toleransi bahwa mereka tak merasa terganggu akan pengeras suara masjid yang selalu membangunkan mereka saat adzan Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x