PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung menyebut kawasan Gedebage menjadi salah satu prioritas penanganan banjir. Utamanya sekitar bagian depan Pasar Induk Gedebage.
Kepala UPTD Operasional Pemeliharaan Gedebage pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Mochamad Mucharam mengakui, penangan banjir yang menggenangi kawasan Gedebage pada Minggu 11 Desember 2022 kemarin membutuhkan waktu lebih lama.
"Memang penanganan (banjir) kemarin agak lama, memerlukan waktu 4 jam. Dua kali lipat lebih lama dari biasanya," ujar Mucharam dari keterangan resmi Humas Bandung.
Berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk menangani banjir Gedebage, mulai dari pengerukan saluran air di samping pasar, pemeliharaan berupa pengerukan di Sungai Cipamulihan dengan alat berat, penyedotan dengan menggunakan rumah pompa, serta pembersihan tali-tali air yang tersumbat.
Secara keseluruhan, data dari DSDABM Kota Bandung memaparkan sampai saat ini, total titik genangan di Kota Bandung berjumlah 68 dengan berbagai upaya penanganan yang dilakukan oleh DSDABM Kota Bandung.
Mulai dari target 9 kolam retensi, 3.706 buah drumpori, 647 sumur resapan, dan 14 rumah pompa.
Baca Juga: Arus Lalu Lintas di Komplek Panghegar Bandung Macet Imbas Banjir Gedebage
Tak hanya itu, penanganan lahan kritis pun sudah dilakukan. Di antaranya di Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut, Kanbay Garung, Saluran/Kali Mati Padjamsah, serta Lembah 101 Tangga.