Ribuan Pohon di Kota Bandung Dipangkas, Cegah Pohon Tumbang saat Hujan Deras

- 9 Oktober 2022, 16:55 WIB
Ribuan pohon dipangkas agar tidak tumbang dan patah dahan saat hujan deras di Kota Bandung.
Ribuan pohon dipangkas agar tidak tumbang dan patah dahan saat hujan deras di Kota Bandung. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Ribuan batang pohon di Kota Bandung dipangkas oleh pihak Pemkot untuk mencegah terjadinya pohon tumbang maupun patah dahan saat hujan deras.

Pemangkasan ribuan pohon ini dilakukan tim dari Pemerintah Kota Bandung sepanjang triwulan III 2022.

Tercatat sebanyak 2.532 pohon telah dipangkas dan 59 pohon ditebang oleh tim dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Bandung.

Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon DPKP Kota Bandung, Roslina menuturkan, kegiatan pemeliharaan dan pengendalian pohon selama ini ialah pemangkasan pohon yang menghalangi rambu lalu lintas, PJU, rawan tumbang dan yang menghalangi CCTV.

Baca Juga: Sentra Pengrajin Boneka di Sukajadi Bandung Berhasil Bertahan dari Pandemi Covid-19, Ternyata Begini Caranya

"Kita setiap hari kerja melaksanakan pemangkasan pohon. Tidak menunggu kejadian trus dilaksanakan pemangkasan. Tapi kita juga perlu membereskan bekas-bekas pohon tumbang dan mengangkutnya juga perlu waktu," tuturnya.

Dipaparkan Roslina, jumlah peristiwa pohon tumbang dan patah dahan sepanjang triwulan III tahun 2022 di Kota Bandung sebanyak 217 kejadian.

Peristiwa pohon tumbang sebanyak 108 kejadian dan patah dahan sebanyak 109 kejadian.

Beberapa lokasi yang terdampak bencana terbanyak berada di Kecamatan Bandung Wetan 25 kejadian, Cicendo, Sumur Bandung, Coblong masing-masing 18 kejadian. Lengkong 16 kejadian, dan Cidadap sebanyak 10 kejadian.

"Jenis pohon yang paling banyak tumbang atau patah di antaranya mahoni, kersen, angsana, beringin, dan ki acret," beber Roslina.

Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Tiba-tiba Ingatkan Kepala Sekolah tentang Integritas, Ada Apa?

Berdasarkan kejadian tersebut, kata Roslina, klaim asuransi yang telah ditindaklanjuti sampai triwulan III 2022 sebanyak 28 kasus. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan roda empat.

Namun, klaim ini hanya untuk kejadian dari pohon yang berada di lahan publik bukan privat.

"Beberapa faktor penyebab pohon tumbang atau jadi rawan tumbang adalah faktor alam, seperti cuaca ekstrem, pohon tua dan keropos. Faktor manusia juga ada, seperti tertabrak kendaraan, bekas galian proyek, pembakaran, drainase dan lainnya," urai Roslina.

Sampai dengan triwulan III tahun 2022, DPKP Kota Bandung menerima 483 surat permohonan dari masyarakat. Di antaranya permohonan pemangkasan pohon sebanyak 238 surat. Lalu, permohonan penebangan pohon sebanyak 245 surat.

Baca Juga: Kecelakaan di Jembatan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja, Motor Terpental ke Pembatas Jalan

"Bedanya pangkas dan penebangan itu, kalau pangkas hanya batang dan ranting. Kalau penebangan sampai batas akar," kata Roslina.

Lebih lanjut, beberapa pengaduan dari masyarakat juga datang melalui media sosial mengenai kondisi pohon, seperti rawan tumbang, pohon tumbang dan patah, tersangkut di kabel, pemangkasan, dan lainnya sebanyak 54 pengaduan.

Tak hanya menebang dan memangkas, DPKP juga menggalakkan program penghijauan atau penanaman pohon di Kota Bandung.

Program ini bahkan melibatkan beragam pihak. Program penghijauan (penanaman) dan distribusi bibit berdasarkan permintaan dari kewilayahan sampai dengan triwulan III 2022 sebanyak 1.746 bibit pohon.

Baca Juga: Luka Bakar Bisa Sembuh dengan Tanaman Hias Ini, Kata dr Ema Surya Pertiwi

"Lalu, jumlah bibit pohon yang diterima dari partisipasi warga sampai dengan triwulan III 2022 sebanyak 2.429 pohon," ungkap Roslina.

Sedangkan program penghijauan dari UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon sebanyak 1.404 pohon.

Sebagian besar penghijauan dilaksanakan di Kecamatan Gedebage yaitu di kawasan Stadion GBLA, sepanjang Jalan Soekarno Hatta, A.H Nasution, dan penyulaman di beberapa wilayah Kota Bandung, partisipasi program Citarum Harum.

"Bibit pohon yang ditanam dan didistribusikan adalah bibit pohon mahoni, ketapang kencana, tabebuya pink, tanjung, dan lainnya," pungkas Roslina.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x