Keberlanjutan Buruan SAE, kata Filippo, harus terjaga. Sebab menurutnya Buruan SAE sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Filippo bahkan menyatakan pihaknya siap menunjukkan upaya Kota Bandung membangun ketahan pangan kota ke masyarakat internasional, terutama 215 kota yang menandatangani Pakta Milan.
"Kami terus mengampanyekan kepada dunia akan isu ketahanan pangan, termasuk saat G20 tahun berikutnya," ucap dia.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Katolik Parahyangan Pius Sugeng Prasetyo menyebutkan, keterlibatan masyarakat merupakan hal fundamental dalam membangun ketahanan pangan kota.
Bersamaan dengan hal itu, Pius menyebut perlu terjalin kolaborasi antarpihak, juga komitmen pemerintah.
"Kami mengajak perguruan tinggi lain untuk bersama-sama mengampanyekan kepedulian akan isu pangan. Bahkan, idealnya, itu berjalan sejak tingkat pendidikan paling awal, seperti PAUD," kata Pius.
Konferensi internasional memiliki empat tujuan penting, yakni menguatkan kesadaran bersama terhadap permasalahan ketimpangan akses pangan sehat yang terjadi di beberapa belahan dunia, mendorong generasi muda untuk peduli dan terlibat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan kota.
Baca Juga: Jangan Instal, Ini 17 Daftar Aplikasi yang Bisa Lenyapkan Uang di Akun Mobile Banking Kamu
Konferensi ini juga bertujuan mendorong komitmen bersama negara-negara anggota G20 dan anggota Milan Pact untuk melakukan urban farming dan pengurangan limbah makanan.