Network
PRFMNEWS - Kepala Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gingin Ginanjar mengatakan, sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bandung kebanyakan adalah sapi impor.
Kini, harga sapi impor asal Australia dan Selandia Baru mengalami kenaikan harga sehingga berimbas pada kenaikan harga daging sapi di pasaran.
"Secara umum sapi kita itu sebagian besar sapi impor dan harga sapi impor itu dari negara asalnya ada kenaikan," kata Gingin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Rabu, 2 Maret 2022.
Baca Juga: Demi Kedisiplinan Nasional, Jokowi Minta TNI dan Polri Berikan Contoh Kepada Masyarakat
Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab Harga Daging Sapi Naik di Kota Bandung
Kenaikan harga sapi impor, kata Gingin, sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.
Pandemi covid-19 pun disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kenaikan harga daging sapi ini.
Selain itu, beberapa negara yang sebelumnya tidak pernah membeli sapi dari Australia juga kini mulai membeli sapi dari Australia. Hal ini pun disebut menjadi penyebab kenaikan harga sapi dari Australia.
Baca Juga: Kalahkan Persija, Umuh Optimis Persib Jadi Juara
"Sehingga pasokan ke negara-negara yang biasa mengimpor berkurang dan harga juga semakin tinggi karena bersaing denga negara yang membutuhkan banyak sapi," terangnya.
Di kota Bandung, kebutuhan daging sapi mencapai 16 ton perhari.
Saat ini sebagian besar kebutuhan daging sapi di kota Bandung berasal dari sapi impor sehingga saat sapi impor alami kenaikan harga, maka harga daging sapi di pasaran pun ikut naik.
Baca Juga: PSSI Umumkan Timnas Indonesia Tak Ada FIFA Match Day pada Maret 2022
Kini, harga daging sapi di Kota Bandung di kisaran Rp130.000 - Rp140.000 perkilogram.
Sementara normalnya harga daging sapi di kisaran Rp110.000 - Rp120.000 perkilogramnya.***
