"Dengan adanya ini, kami sesungguhnya banyak agenda pembangunan. Namun dengan pelaksanaan secara bersamaan atau kolaborasi akan lebih mudah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta dan Jawa Barat, Wilan Oktavian menjelaskan, Hari Jalan jatuh pada 20 Desember.
Tanggal tersebut terpilih karena pada tahun 2018 telah hadir jalan tol yang menyambungkan jalan tol Trans Jawa.
"Mengenang momen jalan itu, kita pilih mulai 16 Juli, 9 Maret. Pada akhirnya ditetapkan sebagai hari jalan adalah 20 Desember. Itu tahun 2018 tersambung jalan tol trans Jawa. Dengan tersambungnya itu, membawa dampak ekonomi luar biasa maka dipilihlah hari jalan," bebernya.
Menurut Wilan, aksi daerah ini disusun agar dapat meningkatkan kembali kolaborasi pemerintah pusat kemudian provinsi dan daerah.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, kolaborasi menjadi salah satu alat akselerasi pemerintah.
Baca Juga: Masa Berlaku PCR Berubah Jadi 3 x 24 Jam, Ini Syarat Terbaru Naik Pesawat
"Inovasi dan kolaborasi ini implementatif. Ke depan antar pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah ditingkatkan infrastruktur jalan punya peranan penting," ujarnya.
Bambang mengatakan, aksesibilitas dapat mempercepat pembangunan. Maka, pemerintah daerah terus memperkuat integrasi kolaborasi sumber APBN, APBD, obligasi pinjaman dan sebagainya.