Menurut wakil wali kota, angka peningkatan kasus tersebut baru pascalebaran.
Sedangkan setelahnya ada libur Hari Raya Waisak dan Hari Lahir Pancasila yang bisa dimanfaatkan libur panjang bersamaan dengan cuti pada sebelum atau sesudahnya.
"Kemarin konsentrasi mencegah libur panjang seminggu sebelum lebaran. Padahal di tanggal berikutnya ada lagi hari libur yang jatuhnya hari kejepit. Mungkin ada saja orang yang mengambil cuti dan memanfaatkannya jadi libur panjang," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kunci dalam mengantisipasi penambahan kasus lebih banyak yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kewilayahan dari RT dan RW.
Baca Juga: Apilkasi e-SAKIP Desa Buatan Sumedang Punya Banyak Manfaat, Begini Pemaparan Dony Ahmad Munir
Mereka lebih hafal terhadap warganya yang diduga mudik, sehingga harus dilakukan test atau melakukan isolasi mandiri.
"Kuncinya itu, kita minta kewilayahan, termasuk TNI-Polri. Kuncinya di sana saja (RT RW), karena lebih paham. Soal infrastruktur, faskesnya, tempat isolasi mandiri untuk yang tidak bergejala kita sudah siapkan. Orang yang bergejala kita minta Rumah Sakit menambah tempat tidur juga. Mudah-mudahan tidak terpakai," ujarnya.***