Membuat Kota Bandung Maju Melalui Peningkatan UMKM Jadi Salah Satu Visi Kang Erwin Maju di Pilwalkot Bandung

24 Juni 2024, 13:00 WIB
Anggota DPRD Kota Bandung yang juga calon wali kota Bandung dari PKB, Erwin saat jadi narasumber dalam Talkshow di Radio PRFM 107,5 News Channel Jumat, 21 Juni 2024. /prfmnews/

PRFMNEWS - UMKM merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karenanya pemerintah selalu memberikan ruang khusus agar UMKM ini berkembang.

Di kota Bandung, UMKM pun terus bermunculan dengan berbagai produk dan inovasi bisnisnya. Hal ini pun menjadi salah satu sorotan dari Anggota DPRD Kota Bandung yang juga calon wali kota Bandung dari PKB, Erwin.

Pria yang telah mendapat rekomendasi sebagai calon wali kota Bandung dari PKB ini mengaku ingin menjadikan UMKM di kota Bandung ini menjadi lebih hebat lagi.

"Visi utama saya adalah 'UMKM Hebat, Bandung Bermartabat. Maju Kotanya, Bahagia Warganya'. Untuk mewujudkan visi ini, saya memiliki beberapa strategi utama yang akan mendukung UMKM ini," kata Erwin dalam Talkshow di Radio PRFM 107,5 News Channel Jumat, 21 Juni 2024 kemarin.

Setidaknya ada tiga program yang dia canangkan untuk memajukan UMKM di kota Bandung.

Baca Juga: Siap Jadi Wali Kota, ini Program yang Disiapkan Erwin untuk Perubahan Kota Bandung

3 Program utama majukan UMKM Kota Bandung

Adapun tiga program utama dia dalam memajukan UMKM di Kota Bandung adalah dengan Penguatan UMKM Center terbagi di 30 Kecamatan di Kota Bandung, membangun pusat Kuliner yang merata di 30 kecamatan dan PKL membuat naik kelas, serta pengembangan wirausaha muslim dengan menjadikan pesantren dan masjid sebagai pusat ekonomi umat.

Untuk mewujudkan itu, Erwin siap mengembangkan UMKM di kota Banudng dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan yang komprehensif.

Selain itu dia pun akan berupaya memudahkan akses permodalam bagi para UMKM melalui berbagai program kerjasama dengan perbankan agar para UMKM ini mendapatkan kredit pinjaman modal dengan bunga rendah.

Persoalan digitalisasi UMKM pun tak luput dari perhatian ketua DPC PKB Kota Bandung ini.

"Kalau saya jadi pemimpin kota Bandung ini harus dibuka seluas-luasnya baik pasar di dalam negeri maupun luar negeri dan ini bisa pakai platform digital," jelasnya.

Diakui Erwin, pada saat ini ada beberapa persoalan yang dihadapi UMKM. Karenanya dia bertekad untuk segera menuntaskan persoalan-persoalan itu.

"Saya akan berusaha menciptakan ekosistem yang kondusif bagi UMKM di kota Bandung ini. Saya akan mengambil pendekatan yang holistik dan terintegrasi," urainya.

Selama menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bandung, Erwin mendapat banyak keluhan dari pelaku UMKM yang sulit mendapatkan perizinan. Karena itu dia pun siap berupaya untuk mempermudah proses perizinan bagi UMKM di Kota Bandung.

"Kalau saya jadi wali kota Bandung dipermudah saja. Kita pasti akan bantu," ucapnya.

Dia menyampaikan, ada beberapa pendekatan yang akan dilakukan pihaknya untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi UMKM di kota Bandung mulai dari peningkatan infrastruktur fisik dan digutal, pembangunan pusat inovasi dan inkubator bisnis, kemudahan akses perizinan dan regulasi, dukungan keuangan dan pembiayaan, kolaborasi kemitraan, dan edukasi serta pelatihan berkelanjutan.

Baca Juga: Kang Erwin Dekatkan Diri dengan Warga Melalui Kegiatan Cerling

Pasarkan Produk UMKM Kota Bandung

Salah satu hal penting dalam penguatan UMKM adalah harus dibarengi dengan peningkatan pemasaran produk. Karenanya Erwin siap meningkatkan pemasaran dan promosi produk-produk UMKM Bandung di tingkat lokal maupun nasional dengan menerapkan beberapa strategi.

Strategi untuk pemasaran yang akan dilakukannya adalah dengan penguatan branding, pengembangan platform e-commerce, membuat pusat promosi produk, kampanye digital, memasarkan dalam program pameran, membuat kemitraan dengan retail, serta membantu sertifikasi produk.

"Dengan strategi-strategi ini, saya yakin pemasaran dan promosi produk UMKM Bandung akan meningkat, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian kota Bandung," ucapnya.

Pengembangan UMKM tak bisa lepas dari kolaborasi. Karena itu Erwin siap membuka pintu kolaborasi dengan beberapa pihak kompeten.

Untuk proses pengembangan UMKM, Erwin siap membuka kolaborasi dengan perguruan tinggi melalui program magang, penelitian terapan, dan proyek kolaboratif. Nantinya mahasiswa dan dosen dapat memberikan kontribusi nyata dalam bentuk ide-ide inovatif, penelitian pasar, dan pengembangan produk yang lebih baik.

Tak hanya itu, kolaborasi dengan pusat inovasi dan inkubator bisnis pun akan diupayakan dalam pengembangan UMKM di kota Bandung.

"Dengan demikian, UMKM dapat memanfaatkan hasil riset terbaru untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka," katanya.

Lalu Erwin siap mengembangkan UMKM di kota Bandung dengan menyediakan berbagai program pelatihan atau workshop serta memberikan dukungan terhadap riset dan pengembangan.

UMKM go Digital

Dewasa ini semua hal tak bisa lepas dari peran teknologi. Karenanya dia akan berupaya untuk mendorong UMKM go digital dengan menerapkan beberapa strategi dengan digitalisasi operasional bisnis.

"UMKM go digital berarti memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan pemasaran digital, UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih luas tanpa batasan geografis," lanjutnya.

Diapun siap melakukan pengembangan produk dan layanan digital untuk UMKM agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Nantinya, Erwin akan mengukur sejauh mana keberhasilan kemajuan UMKM melalui beberapa indikator di antaranya pada peningkatan pendapatan, peningkatan jumlah UMKM, peningkatan akses terhadap sumber daya, peningkatan keterampilan dan pengetahun, pengembangan inovasi dan produk baru, feedback dan kepuasan, serta dampak sosial dan ekonomi yang dimunculkan.

"Ini perlu keberanian dari seorang wali kota untuk betul-betul memperjuangkan pengusaha UMKM ini untuk mengurangi pengangguran ini. Sehingga saya punya visi 'UMKM Hebat, Bandung Bermartabat. Maju Kotanya, Bahagia Warganya'," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Trending