Dikenal Langganan Banjir, Begini Asal-Usul Dayeuhkolot Bandung

22 Juni 2024, 13:30 WIB
BANJIR akibat meluapnya sungai Citarum menggenangi sebagian Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa 1 November 2016 silam.*/DOK. PR /

BANDUNG, PRFMNEWS - Dayeuhkolot merupakan salah satu daerah langganan banjir di wilayah Bandung Raya.

Dayeuhkolot sendiri adalah sebuah kecamatan yang terdiri dari 6 desa/kelurahan yaitu Cangkuang Wetan, Cangkuang Kulon, Pasawahan, Citeureup, Dayeuhkolot, dan Sukapura.

Sebelum dikenal sebagai nama Dayeuhkolot, dulunya daerah ini bernama Karapyak.

Baca Juga: Pernah Jadi Ibu Kota Bandung, Begini Asal-usul Nama Dayeuhkolot, Daerah Langganan Banjir

Dikutip dari dari ppid.bandungkab.go.id, Sabtu 22 Juni 2024, Karapyak sendiri memiliki arti yaitu rakit penyeberangan yang dibuat dari batang-batang bambu.

Sampai tahun 1810, Karapyak adalah tempat kedudukan para Bupati Bandung.

Bupati Bandung saat itu adalah R.A. Wiranatakusumah II yang menjabat dari tahun 1794 sampai 1829.

Baca Juga: Lucu, Ternyata Begini Asal-usul Nama Odading, Kudapan Enak Khas Bandung

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels kemudian memerintahkan pemindahan pendopo kabupaten dari Karapyak ke tepi Sungai Cikapundung, dengan alasan daerah berprospek lebih untuk dikembangkan.

Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, maka segala hal yang berhubungan dengan pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Bandung beralih ke daerah baru. Orang-orang lalu menyebut Karapyak sebagai kota tua atau kota lama.

Oleh karena itu, daerah Karapyak sekarang disebut dengan Dayeuhkolot, bahasa Sunda dari kota lama.

Baca Juga: 2 Hari Konser Bruno Mars di Jakarta, Catat Jadwal dan Cara Beli Tiket Online Biar Nggak Kehabisan

Pada tahun 1987, seiring dengan perubahan batas Kota Bandung, Kecamatan Dayeuhkolot mengalami perubahan batas wilayah.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler