Kadisdik Benarkan Belasan Siswa SD dan SMP di Cimahi Positif Covid-19

9 Juni 2021, 10:42 WIB
Ilustrasi siswa sekolah dasar (SD) /PRFM

PRFMNEWS - Beredar informasi ada belasan siswa SD dan SMP di Kota Cimahi terpapar Covid-19 saat menjalani simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cimahi, Harjono membenarkan ada 15 siswa SD dan SMP yang positif Covid-19, rinciannya 11 siswa SD dan 4 siswa SMP. Namun ia menegaskan mereka bukan tertular dari klaster PTM, melainkan karena klaster keluarga.

"Untuk siswa positif bukan akibat melaksanakan simulasi, (mereka) terkonfirmasi positif karena keluarganya ada yang positif, atau bahkan ada yang satu orang siswa itu setelah menjalani perawatan di rumah sakit," ujar Harjono saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 9 Juni 2021.

Baca Juga: Apa Benar Pasar Pamoyanan Bandung Dinyatakan Lockdown? Ini Penjelasan Camat Cicendo

Harjono menambahkan, beberapa guru juga ada yang positif Covid-19, tapi jumlahnya per hari ini turun menjadi empat orang, dari sebelumnya enam.

Ia menuturkan, pihaknya selalu memantau kehadiran dan kondisi kesehatan siswa serta guru melalui pelaporan yang disampaikan pihak sekolah setiap harinya dengan sistem aplikasi khusus.

Bagi sekolah yang didapati ada kasus Covid-19 seperti tersebut langsung ditutup dan ujicoba PTM dihentikan untuk sementara.

Baca Juga: Viral Presiden Prancis Macron Ditampar Warga, Begini Kronologi Insidennya

"Kita tracing di sekolah, guru kapan hadir terakhir di sekolah dan siapa yang kontak, semua sekolah yang ada kasus positif kami tutup aktivitasnya, ada 3 sampai 7 hari. Kontak eratnya kami segera lakukan proses Rapid Antigen maupun PCR tergantung saran dari medis," ungkap dia.

Saat ini Kota Cimahi juga tengah menggelar simulasi PTM gelombang 2 mulai 1 - 11 Juni 2021. Gelombang satu telah selesai dilakukan pada 24 - 31 Mei 2021.

Baca Juga: Fortusis Jabar: Sebelum Putuskan PTM, Harusnya Pemerintah Pastikan Dulu Kondisi Aman dari Covid-19

Pada simulasi gelombang 2 ada 16 SD dan 15 TK yang terlibat. Sebagian dari sekolah ini adalah sekolah yang batal ikuti simulasi gelombang 1 karena beberapa alasan, seperti adanya kasus Covid di sekolah atau lingkungannya, hingga belum memenuhi standar.

"Gelombang kedua sampai tanggal 11 (Juni), sedangkan gelombang satu itu tanggal 24 sampai 31 (Mei), kita bisa yakini tidak ada yang terpapar Covid saat pelaksanaan simulasi PTM," tandasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler