Indef Sebut Pasokan Beras Perlu Dijaga Antisipasi Inflasi Jelang Ramadan dan Idulfitri

- 2 Maret 2024, 09:30 WIB
Stok beras di Gudang Bulog
Stok beras di Gudang Bulog /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Kenaikan harga pangan masih menjadi momok bagi masyarakat, apalagi saat menjelang bulan Ramadan.

Dalam rangka antisipasi kenaikan harga akibat peningkatan konsumsi menjelang puasa Ramadan, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan bahwa pemerintah perlu menjaga pasokan beras domestik agar tidak terjadi kenaikan tingkat inflasi yang signifikan selama Ramadan dan Idul Fitri.

“Penting untuk menjaga pasokan beras di Indonesia agar harga beras stabil dan tidak terjadi inflasi yang tajam, apalagi sebentar lagi bulan puasa dan Lebaran,” ujar Esther Sri Astuti, dikutip dari Antara, Sabtu, 2 Maret 2024.

Ia menyatakan bahwa beras merupakan kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia sehingga permintaan beras bersifat inelastis.

“Artinya, berapa pun harga beras naik, masyarakat akan beli,” ucap Esther.

Namun, jika kenaikan harga beras dibiarkan, menurutnya hal tersebut akan mendorong kenaikan harga barang lain sehingga tingkat inflasi akan melonjak tajam.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa beras merupakan komoditas penyumbang inflasi pada Februari 2024 dengan andil sebesar 0,21 persen terhadap inflasi bulanan (month-to-month/mtm) serta 0,67 persen terhadap inflasi tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi harga beras terjadi di 37 provinsi sepanjang Februari 2024.

Sementara inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Februari diperkirakan ada di 2,6%. Sedikit lebih tinggi dibandingkan Januari yang sebesar 2,57%.

Adalah harga kebutuhan pokok yang sepertinya menjadi penyebab percepatan laju inflasi. Beras sepertinya menjadi yang paling mencolok.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x