Network
PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Rabu, 13 September 2023 kemarin didampingi beberapa menteri dan juga artis.
Jokowi menyatakan, hadirnya kereta cepat Jakarta Bandung diharapkan bisa berkontribusi dalam menekan angka kemacetan dan juga polusi udara.
Diharapkan dengan banyaknya pilihan transportasi massal ini dapat membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Baca Juga: Uji Coba Kereta Cepat Bareng Jokowi, Raffi Ahmad, Vino G Bastian, Gading Marten Kompak Bilang ini
"Kita harapkan akan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat, ke LRT, ke MRT, dan ke Transjakarta, sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi. Kita arahnya ke situ. Karena setiap tahun kita kehilangan lebih dari Rp100 triliun per tahun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung," ujar Jokowi Rabu kemarin.
Peresmian kereta cepat Jakarta Bandung diwacanakan dilakukan pada awal bulan Oktober 2023 mendatang.
Kata Jokokwi, tarif KCJB dipastikan tidak ada subsidi. Karenanya dia menyerahkan penghitungan tarif pada manajemen kereta cepat berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Sandiaga Sebut Kereta Cepat Akan Makin Tingkatkan Minat Warga Jaksel Wisata ke Lembang
Pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, terdapat 4 stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun Halim , Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Sementara, total panjang trase proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai 142,3 km yang dimulai dari Stasiun Halim hingga dengan Stasiun Tegalluar. Trase tersebut terbagi antara lain jembatan sepanjang 82,7 km, tanah timbunan 42,7 km, terowongan 16,8 km dan jalan rel sepanjang 142,3 km. Seluruh trase telah 100% diselesaikan pembangunannya.***
