Dedi pun mempertanyakan kenapa pemerintah mengizinkan pembukaan tempat wisata namun melarang ziarah kubur.
"Saya juga mengalami keheranan ketika tempat wisata yang memiliki potensi kerumunan yang sangat tinggi itu dibuka, tapi ziarah makam dilarang, itu yang menjadi saya bingung," katanya.
Kebijakan di tengah pandemi, kata Dedi harus fokus pada mencegah kerumunan.
"Dalam pandangan saya tidak pernah ada keklihatan orang berdesak-desakan orang masuk area pemakaman," katanya.
Di pemakaman, kata Dedi, orang-orang hanya akan terfokus di makam keluarganya masing-masing dan hanya bersama dengan keluarganya masing-masing.
Baca Juga: Zidane Hengkang di Akhir Musim, Raul Gonzalez Jadi Calon Kuat Pelatih Real Madrid
"Ada logika yang tidak nyambung antara mencegah kerumunan dan kebijakan yang diambil," ucapnya.
Dedi menybutkan, ziarah kubur saat ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari wisata. Oleh karena itu Dedi menilai harusnya ziarah kubur itu tetap dibolehkan pada libur lebaran kemarin.***