Analisa Penyebab, PVMBG Ungkap Lokasi Longsor Tol Bocimi Rawan Terjadi Pergerakan Tanah

4 April 2024, 18:15 WIB
Mobil Xenia usai dievakuasi dari jurang di badan jalan Tol Bocimi arah Sukabumi. /Istimewa

PRFMNEWS – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengungkapkan hasil analisis terkait penyebab tanah longsor di ruas Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). PVMBG pun menyatakan lokasi longsor di Tol Bocimi masuk ke zona rentan terjadi pergerakan tanah.

Lokasi longsor Tol Bocimi yang masuk zona kerentanan gerakan tanah ini tepatnya di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Longsor terjadi pada Rabu, 3 April 2024 pukul 20.00 WIB setelah hujan intensitas tinggi dalam waktu lama mengguyur kawasan sekitar lokasi kejadian.

Melansir laman resmi PVMBG dijelaskan bahwa faktor penyebab terjadinya longsor diperkirakan karena kemiringan lereng di lokasi yang agak curam, tanah pelapukan cukup tebal yang merupakan lapukan dari endapan batuan gunungapi dan dipicu curah hujan intensitas tinggi dalam waktu lama.

Jenis gerakan tanah yang mengakibatkan kejadian longsor di Tol Bocimi tersebut menurut PVMBG diperkirakan berupa longsoran tebing yang merupakan jenis gerakan tanah tipe cepat.

Berdasarkan analisis dari data sekunder diketahui secara umum lokasi longsor itu merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai agak curam. Ketinggian lokasi gerakan tanah berada di 465 meter di atas permukaan laut dan terdapat sungai Cileuleuy di sebelah tenggara dari lokasi bencana.

Berdasarkan Peta Prakiraan Terjadi Gerakan Tanah bulan April 2024 di Kecamatan Ciambar tersebut termasuk dalam zona potensi gerakan tanah Menengah - Tinggi.

“Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” ungkap PVMBG.

Mengingat curah hujan yang masih tinggi, maka sebagai langkah antisipasi potensi longsoran susulan, PVMBG merekomendasikan beberapa imbauan sebagai berikut:

• Warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi dan pengguna jalan untuk tetap waspada apabila terjadi hujan yang berlangsung lama karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan

• Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk penanganan material longsoran maupun perbaikan jalan, agar senantiasa waspada dan antisipasi terhadap potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor terutama jika turun hujan

• Saluran air permukaan segera dibenahi agar lebih kedap air dan mampu menampung air jika debit air meningkat saat hujan

• Pemasangan rambu rawan bencana longsor di sekitar lokasi bencana untuk meningkatkan kewaspadaan

• Tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kestabilan lereng, seperti pemotongan lereng, tidak mencetak kolam baru di area longsoran untuk mengurangi penjenuhan lereng dan tidak melakukan penebangan pohon-pohon besar dengan sembarangan

• Jika muncul retakan di sekitar lereng tersebut agar segera ditutup dengan tanah dan dipadatkan untuk mengurangi peresapan air ke dalam tanah serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan

• Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah

• Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari aparat pemerintah setempat dan BPBD.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler