Kemenkes Update Pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia di Ujungberung Bandung

18 Maret 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi, Ternak Nyamuk Wolbachia di Kota Bandung //Dok Kemenkes

BANDUNG, PRFMNEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai melakukan pengembangbiakan dan penyebaran nyamuk aedes aegepty berteknologi wolbachia, salah satunya di Kecamatan, Ujungberung, Kota Bandung.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan alasan kenapa pihaknya memilih kota Bandung sebagai lokasi penyebaran wolbachia.

"Tahun 2021 kami pilih lima kota incidence rate-nya (DBD) paling tinggi salah satunya adalah Kota Bandung. Jadi dasarnya itu karena incidence rate-nya waktu itu tinggi sekali karena kita kan mulai 2022," jelas Maxi di Bandung hari ini Senin, 18 Maret 2024.

Baca Juga: 6 Warga Kota Bandung Meninggal Dunia Karena DBD Sejak Januari Hingga Maret 2024

Dijelaskan Maxi, nyamuk wolbachia ini diproduksi di Yogyakarta dan juga Salatiga.

Nantinya telur nyamuk ber-wolbachia itu akan ditempatkan pada potongan kain dan begitu mengenai air akan menetas.

"Sampai nanti populasi nyamuk ada nanti kan itu dimonitor sampai 60 persen di satu wilayah dianggap populasi nyamuk ber-wolbachia itu sudah bisa menggantikan populasi nyamuk yang lokal. Sehingga sudah berdampak pada penurunan incidence rate-nya DBD," jelasnya.

Dengan ada penyebaran 60 persen nyamuk ber-wolbhacia diharapkan bisa menurunkan incidence rate DBD di lokasi tersebut.

Baca Juga: CEK FAKTA : Benarkah Nyamuk Wolbachia Membawa Virus LGBT?

Harusnya waktu enam bulan pemenuhuhan 60 populasi nyamuk ber-wolbhacia bisa terpenuhi.

Namun ada beberapa hal membuat perkembangan nyamuk ber-wolbhacia di Ujungberung ini sempat terganggu.

"Tapi karena yang sempat telurnya itu banyak yang nggak berhasil menjadi nyamuk dewasa makanya tadi 19 persen harusnya kalau target ini harusnya sudah 50 persen," ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler