Wanita Berpistol ke Istana Mengaku Sempat Mimpi Masuk Surga dan Ingin Temui Jokowi untuk Sampaikan Hal Khusus

27 Oktober 2022, 07:30 WIB
Perempuan bercadar yang menodong pistol ke Paspampres di depan Istana Negara saat diamankan polisi. /PMJ News/

PRFMNEWS – Wanita pembawa pistol dan coba menerobos masuk ke Istana Merdeka, Jakarta bernama Siti Elina (24) mengaku sempat mendapat mimpi masuk surga sebelum akhirnya nekat melakukan aksinya itu.

Perempuan yang sempat menodongkan pistol ke Paspampres itu pun mengaku tujuan datang ke Istana Merdeka karena ingin bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan hal khusus.

Pengakuan wanita pembawa senjata api (senpi) itu datang ke Istana Merdeka ingin bertemu Presiden Jokowi ini diungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

"Dia datang ke Istana, sebenarnya hasil pemeriksaan kita tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi," ungkapnya, dikutip prfmnews.id dari PMJ News.

Baca Juga: Tangani Kasus Wanita Bawa Pistol ke Istana, Polisi akan Terapkan UU Terorisme Usai Temukan Bukti ini

Hengki menambahkan, wanita pembawa pistol tersebut mengaku kepada penyidik ingin bertemu Jokowi karena ada sejumlah hal terkait dasar negara yang akan disampaikan pelaku kepada Presiden.

"(Dia) ingin menyampaikan bahwa Indonesia ini salah, karena dasarnya bukan Islam, tapi ideologinya Pancasila," tuturnya.

Sementara itu, Kabag Banops Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar menuturkan, pelaku nekat mendatangi Istana Merdeka dengan membawa pistol lantaran mendapat mimpi masuk surga.

Baca Juga: BNPT Ungkap Wanita Pembawa Pistol di Istana Negara Diduga Pendukung Ormas HTI

Baca Juga: Wapres Ajukan1 Permintaan Soal Kemudahan Jemaah Umroh Indonesia yang Direspons Positif Pemerintah Arab Saudi

"Saat ini semua keterangan yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi atau wangsit. Jadi yang bersangkutan mimpi masuk surga dan neraka, sampai ada kesimpulan dia harus menegakkan ajaran yang benar," jelasnya.

Meski demikian, Aswin menyatakan polisi masih akan terus mendalami motif pelaku tersebut. Rencananya, polisi juga akan melibatkan psikolog untuk memeriksa kondisi psikologis pelaku.

"Kita dalami motif. Kita sarankan bertemu psikolog untuk mendalami kejiwaan terhadap yang bersangkutan," tuturnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler