Dedi Mulyadi Sebut Pemerintah Daerah Harusnya Bisa Mempertimbangkan Tempat Wisata yang Boleh Buka dan Tidak

17 Mei 2021, 12:08 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. / Dok. DPR RI /

PRFMNEWS - Selain melarang mudik, di lebaran tahun ini beberapa pemerintah daerah turut melarang ziarah kubur namun tetap membolehkan aktivitas wisata.

Kebijakan ini membuat Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi mempertanyakan sikap dari pemerintah.

Dedi memahami jika pembukaan sektor pariwisata adalah salah satu cara untuk menjaga stabilitas ekonomi. Namun menurutnya, harusnya pemerintah daerah bisa memetakan mana tempat wisata yang tak berbahaya ketika dibuka, dan mana tempat wisata yang berbahaya jika dibuka.

Baca Juga: Kemenhub Prediksi Arus Balik akan Meningkat Setelah 17 Mei

"Pada tingkat teknis di lapangan semestinya itu dipertimbangkan mana wisata yang dibuka dan mana wisata yang tidak dibuka, karena kan bisa dilihat potensi orang untuk berkerumun," jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini, Senin 17 Mei 2021.

Dedi mencontohkan, pembukaan wisata pantai harusnya sudah bisa diantisipasi sejak awal. Pasalnya, tak mungkin aparat bisa memantau protokol kesehatan di lokasi pantai yang selalu dikunjungi oleh ribuan orang.

Selain pantai, Dedi pun mencontohkan pembukaan kolam renang atau kolam pemandian air panas. Menurutnya di dua tempat itu tak mungkin wisatawan menggunakan masker saat berada di dalam kolam.

Baca Juga: Program Latihan Mandiri Lancar, Pemain Depan Persib Ini Optimis Staminanya Terjaga

"Semestinya yang seperti ini oleh para kepala daerah sudah dihitung sebagai dampak yang akan ditimbulkan," jelasnya.

Dedi pun mempertanyakan kenapa pemerintah mengizinkan pembukaan tempat wisata namun melarang ziarah kubur.

"Saya juga mengalami keheranan ketika tempat wisata yang memiliki potensi kerumunan yang sangat tinggi itu dibuka, tapi ziarah makam dilarang, itu yang menjadi saya bingung," katanya.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Apresiasi Pemkab Pangandaran yang Langsung Tutup Pantai Batukaras Usai Dipenuhi Wisatawan

Kebijakan di tengah pandemi, kata Dedi harus fokus pada mencegah kerumunan.

"Dalam pandangan saya tidak pernah ada keklihatan orang berdesak-desakan orang masuk area pemakaman," katanya.

Di pemakaman, kata Dedi, orang-orang hanya akan terfokus di makam keluarganya masing-masing dan hanya bersama dengan keluarganya masing-masing.

Baca Juga: Zidane Hengkang di Akhir Musim, Raul Gonzalez Jadi Calon Kuat Pelatih Real Madrid

"Ada logika yang tidak nyambung antara mencegah kerumunan dan kebijakan yang diambil," ucapnya.

Dedi menybutkan, ziarah kubur saat ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari wisata. Oleh karena itu Dedi menilai harusnya ziarah kubur itu tetap dibolehkan pada libur lebaran kemarin.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler