Sekoper Cinta, Program Pendidikan Bagi Perempuan untuk Hadirkan Perubahan di Jabar

- 1 September 2023, 13:00 WIB
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya saat berbincang di  Podcast 'Catatan PRFM' di Kanal Youtube Radio PRFM 107,5 News Channel. Atalia memaparkan mengenai program sekoper Cinta.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya saat berbincang di Podcast 'Catatan PRFM' di Kanal Youtube Radio PRFM 107,5 News Channel. Atalia memaparkan mengenai program sekoper Cinta. /PRFM/

PRFMNEWS - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya menyampaikan, sebagai istri gubernur Jabar dia memiliki tugas yang tak kalah banyaknya.

Salah satu tugas yang diemban oleh Atalia adalah menjalankan 10 program pokok PKK yang berkaitan erat dengan program pemerintah.

"PKK itu ada 10 program pokok dan 10 program pokok itu di mana-mana terkait dengan program pemerintah itu nempelnya ke situ," kata wanita yang akrab disapa Ibu Cinta dalam Podcast 'Catatan PRFM' di Kanal Youtube Radio PRFM 107,5 News Channel.

Baca Juga: Soal Pj Gubernur Jabar, Ridwan Kamil: Sudah Diputuskan oleh Presiden Jokowi

Dari sekian banyak programnya, Atalia fokus dalam mewujudkan kesetaraan peran, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat antara perempuan dan laki-laki di semua bidang melalui program Sekoper Cinta.

Sekoper Cinta merupakan singkatan dari Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita.

Program ini, kata Ibu Cinta, sebenarnya sudah dia gagas semenjak dia masih menjabat istri wali Kota Bandung.

Untuk menjalankan program Sekoper Cinta ini, Atalia harus lebih dulu meyakinkan suaminya yang menjabat sebagai gubernur Jabar karena program ini merupakan program baru.

"Tapi pada waktu itu kita membuat beberapa riset termasuk juga terkait permasalahan Jawa Barat yang waktu itu juga memiliki beban yang cukup tinggi dari sisi pendidikan perempuan misalnya usia rata-rata lama sekolah, belum lagi kita punya masalah trafficking, stunting, perceraian, pernikahan usia anak, KDRT dan lain sebagainya," urainya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x