PRFMNEWS - Tidak bisa dipungkiri jika perkembangan aplikasi e-commerce telah menyebabkan percepatan roda perekonomian di masyarakat.
Di sisi lain, kondisi ini menyebabkan gaya hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif, sehingga membuat sebagian masyarakat kesulitan dalam mengelola keuangan, terlebih bila tidak bisa mengendalikan gaya hidup.
Maka dari itu, diperlukan kemampuan dalam hal mengelola keuangan untuk mencegah problematika keuangan.
Menanggapi fenomena maslaah keuangan yang terjadi, terutama di kalangan mahasiswa, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Priangan Timur, memberikan edukasi literasi keuangan bagi para mahasiswa yang ada di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Sejak Juni Hingga Juli, Polresta Bandung Ungkap 25 Kasus Narkoba Termasuk Peredaran Inex Minions
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen BMPD Priangan Timur untuk mendukung pemerintah dalam program literasi dan inklusi keuangan.
Seminar dengan tema “Milenial Cerdas Dalam Mengelola Keuangan" ini diikuti oleh ratusan mahasiswa yang terdiri dari tiga kampus, yakni Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Hadir sebagai narasumber yakni Rafika Fairuzani (Priority Banking Manager PT Bank Mandiri Area Bandung), dan Rini Susilawati sebagai pimpinan Bank BJB Syariah Tasikmalaya, yang dipandu oleh moderator Tika Annisa Lestari Koeswandi S.S., MM (Dosen Prodi Kewirausahaan UPI Kampus Tasikmalaya).
Ditemui di lokasi seminar, di Aula Bale Priangan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana selaku Ketua BMPD Priangan Timur menyampaikan, acara literasi keuangan untuk mahasiswa ini akan sangat bermanfaat bagi para peserta untuk membantu mereka dalam mangelola keuangan. Sehingga ke depan bisa memberi pengaruh yang signifikan dalam mengubah kondisi ekonomi mereka.
Baca Juga: Lima Kloter Jemaah Haji Indonesia dari Mekah Tiba di Madinah Hari Ini
"Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahun dan informasi kepada milenial, agar mereka paham terhadap keuangan. Kita tahu gaya hidup mahasiswa sebagai milenial sangat dinamis. Dengan informasi yg terbatas tentang keuangan, menjadi tantangan untuk semua pihak untuk melakukan edukasi. Untuk itu, BMPD Priangan Timur hadir untuk memberikan informasi dan edukasi kepada mahasiswa agar mereka punya skala prioritas dalam mengelola keuangan," tutur Darjana.
Seminar sendiri dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yg cukup ketat, di mana mahasiswa yang belum melakukan vaksin booster hanya bisa mengikuti seminar melalui layar yang telah disiapkan di selasar Bank Indonesia Tasikmalaya. Selain itu, peserta tidak diperkenankan melepaskan masker selama berlangsungnya acara. Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme mahasiswa dalam mengikuti seminar yang dilaksanakan oleh BMPD Priangan Timur ini.***