40 Orang Dikabarkan Tewas Akibat Bom Bunuh Diri, pada Pidato Umum Politis di Pakistan

31 Juli 2023, 06:45 WIB
Akibat adanya bom bunuh diri yang meledak di Pakistan ketika terjadi rapat politik, puluhan orang tewas dan ratusan luka-luka. /REUTERS/Fayaz Aziz/

PRFMNEWS - Sedikitnya 40 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid di Pakistan dan diperkirakan akan terus bertambah. Sementara korban luka saat ini mencapai lebih dari 130 orang.

Serangan bom itu terjadi pada sebuah pertemuan partai konservatif Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F), yang dikenal memiliki hubungan dengan politik Islam garis keras, di bekas daerah suku Bajaur, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Petugas polisi distrik Nazir Khanse mengatakan belum ada konfirmasi tentang penyebab ledakan yang terjadi pada Minggu, 30 juli 2023 saat umat sedang melakukan shalat Dzuhur atau siang hari.

Baca Juga: Erdogan Titip Pesan untuk Jokowi Lewat Polwan Lulusan Terbaik Turkish National Police

Khan mengatakan 40 orang tewas dan lebih dari 130 lainnya luka-luka. Sementara itu Riaz Anwar, menteri kesehatan provinsi Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan 44 orang telah dipastikan tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun pihak berwenang setempat mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bom bunuh diri.

Dia mengatakan keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit Bajaur dan daerah sekitarnya dimana sebagian besar korban luka dibawa.

Baca Juga: Survey Menyebutkan, Indonesia Jadi Negara Nomor 1 yang Paling Percaya Tuhan di Dunia

Pakistan telah mengalami kebangkitan serangan oleh militan sejak tahun lalu ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan Islamabad gagal.

Namun, sebagian besar serangan baru-baru ini terjadi pada pasukan dan instalasi keamanan, bukan pada pertemuan politik.

Sepanjang malam, tim penyelamat menemukan sembilan mayat di antara reruntuhan dinding dan atap masjid. Usaha penyelamatan terus berlanjut.

”Pagi ini, kami akan memindahkan bagian terakhir dari atap masjid yang roboh sehingga kami bisa menemukan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Namun, kami pesimistis menemukan korban selamat,” kata juru bicara lembaga penyelamat 1122, Bilal Ahmad Faizi, kepada AFP.

Baca Juga: 18 Pasangan Bukan Suami Istri Terciduk Aparat di Kamar Kos

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk keras insiden itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, termasuk pemimpin JUI-F Ziaullah Jan, yang dipastikan tewas dalam serangan itu.

Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto Zardari “menyatakan kesedihan yang mendalam atas hilangnya nyawa yang berharga”, kata Partai Rakyat Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Melansir dari Aljazeera, Zardari menambahkan bahwa “para teroris, fasilitator dan perencana mereka perlu dihilangkan sehingga perdamaian dapat dibangun di negara ini”.

Pakistan telah mengalami kebangkitan serangan oleh militan sejak tahun lalu ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan Islamabad gagal.

Namun, sebagian besar serangan baru-baru ini terjadi pada pasukan dan instalasi keamanan, bukan pada pertemuan politik.

Baca Juga: Harga Tiket Damri Rute Bandara Kertajati, Tersedia untuk Bandung, Cirebon dan Kuningan

TTP berbaiat – tetapi tidak secara langsung menjadi bagian dari – Taliban di tetangga barat Afghanistan. Pasukan keamanan Pakistan mengatakan TTP memiliki tempat perlindungan di Afghanistan, yang dibantah oleh pemerintahan Taliban di sana.

Pemerintah Afghanistan mengutuk ledakan itu dalam pernyataan juru bicara mereka Zabihullah Mujahid.

TTP bukan sekadar kelompok militan yang melakukan serangan di wilayah ini, tetapi juga dilanda dilanda cabang lokal ISIS.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler