Puji Film Dilan, Bey Machmudin Tunggu Karya Sineas Syuting di Bandung Tampilkan Kereta Cepat

- 10 Juni 2024, 07:30 WIB
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni Diapresiasi Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Bandung Jadi Sorotan Dunia Perfilman
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni Diapresiasi Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Bandung Jadi Sorotan Dunia Perfilman /Humas Jabar

PRFMNEWS - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengapresiasi film berjudul ‘Dilan 1983: Wo Ai Ni’ yang mengambil setting suasana Kota Bandung tempo dulu. Berkat film ini, Kota Bandung menjadi semakin dilirik masyarakat luas.

“Kami terima kasih kepada Pidi Baiq (penulis cerita Dilan) karena berkat beliau Bandung kembali menjadi perhatian," ucap Bey saat acara ramah tamah bersama pemeran dan ofisial film ‘Dilan 1983: Wo Ai Ni', dengan tema "Dilan Nganjang Ka Pakuan" di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu 9 Juni 2024.

Bey pun menyampaikan pihaknya terbuka bila ada sineas lain yang ingin menggambarkan Kota Bandung atau kota/kabupaten lain di Jabar sebagai setting lokasi. Sebab menurutnya Jawa Barat punya berbagai panorama yang menarik bila dieksplorasi.

Di samping menggambarkan sisi indah suatu kota, Bey berpendapat akan menjadi menarik apabila suatu film dapat menggambarkan sisi terkini suatu kota. Mengingat pada beberapa film sebelumnya termasuk Dilan, yang digambarkan adalah sisi Bandung tempo dulu.

Bahkan Bey berpendapat sisi kekinian Bandung dapat diperlihatkan salah satunya dengan menampilkan transportasi publik canggih yang dimiliki Indonesia yakni Kereta Cepat Whoosh yang bisa masuk dalam setting lokasi suatu film.

"Mungkin nanti berikutnya kalau bisa ada gambaran yang kekinian, misalnya sekarang Bandung punya kereta cepat dan lain sebagainya," tutur Bey.

Lebih lanjut Bey mengaku dirinya sudah menonton Dilan sejak film pertama, yakni "Dilan 1991". Kemudian sekuel "Milea: Suara dari Dilan" dilanjut dengan trilogi "Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995".

Bey berharap kenangan akan suasana Bandung tempo dulu melalui film yang disutradarai Fajar Bustomi ini dapat dirasakan kembali meski hanya lewat layar lebar.

Dia tak memungkiri, dijadikannya Bandung sebagai setting lokasi film menjadi tantangan bagi pemerintahan dan stakeholder pembangunan untuk bisa menjaga keindahan kotanya agar seasri tempo dulu, tapi tetap berkemajuan mengikuti perkembangan zaman.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah