BANDUNG, PRFMNEWS - Penyebab reaktivasi jalur mati kereta api (KA) rute Bandung-Ciwidey terutunda akhirnya terungkap.
Teka-teki penundaan reaktivasi jalur kereta api rute Bandung-Ciwidey mulai terungkap setelah Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan pernyataan terkait hal ini.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, DJKA Kemenhub berencana untuk melakukan reaktivasi jalur kereta api rute Bandung-Ciwidey.
Baca Juga: Perjalanan Kawanan Monyet Liar dari Kota Bandung kini Sudah Sampai di Kabupaten Bandung
Rencana dibuka Pemerintah Pusat usai Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajukan usulan.
"Beberapa hari lalu kami sudah mengusulkan ke Dirjen Perkeretaapian (Kemenhub) jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey. Kami minta tinjauan apakah memungkinkan direaktivasi," papar Bey awal Maret ini.
Upaya reaktivasi jalur rel KA non aktif rute Bandung-Ciwidey sebenarnya sudah lama direncanakan DJKA Kemenhub. Bahkan rencana mengaktifkan kembali jalur Banjar-Pangandaran sudah diutarakan sejak 2014 oleh Dirjen Perkeretaapian kala itu, Hermanto Dwiatmoko.
“Kemenhub akan melakukan reaktivasi jalur rel seleksi sesuai kebutuhan dan jika ada permintaan mendesak dari pemerintah daerah. Untuk jalur kereta mati di Jawa Barat ada jalur Majalengka-Sumedang, Dayeuhkolot-Banjaran, dan Banjar-Pangandaran,” kata Hermanto.
Baca Juga: Begini Penjelasan KAI soal Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran