Kawanan Monyet Berkeliaran di Jalan Supratman Bandung Pagi Ini

- 1 Maret 2024, 10:45 WIB
Kawanan monyet berkeliaran di daerah Sukaluyu, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024
Kawanan monyet berkeliaran di daerah Sukaluyu, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024 /NETIZEN PRFM

PRFMNEWS - Redaksi PRFM kembali menerima laporan tentang kawanan monyet berkeliaran di Kota Bandung, Jawa Barat.

Pada pagi hari ini, Jumat 1 Maret 2024, warga melaporkan bahwa kawanan monyet kini terlihat di daerah Jalan Supratman, Kota Bandung.

Laporan warga pukul 07.32 WIB, kawanan monyet berkeliaran di atap bangunan PLN Icon Plus di Jalan Supratman.

Baca Juga: Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Pemukiman Warga di Nagreg

Ketua Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) Ganjar Cahyadi mengungkap berbagai kemungkinan penyebab monyet ekor panjang berkeliaran atau turun ke permukiman warga di Kota Bandung.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh PR FM 107.5 News Channel (@prfmnews)

Ganjar menjelaskan, terdapat 3 kemungkinan penyebab monyet turun ke permukiman warga di Kota Bandung.

"Pertama, kelompok monyet tersebut merasakan ada tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya," tuturnya.

Ia memaparkan, jarak waktu terjadinya bencana dari berpindahnya hewan tersebut biasanya relatif cepat. Hal ini karena primata tersebut memiliki insting yang lebih kuat.

Baca Juga: Kawanan Monyet Nyebrang di Simpang Dago jadi Tontonan Warga

"Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (dari kepergian mereka dari habitatnya). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, penyebabnya mungkin hal lain," kata Ganjar.

Penyebab kedua, kata Ganjar, mungkin hewan ini mencari makan ke tempat lain karena di tempat sebelumnya sumber daya makanan menipis sementara populasinya banyak.

Penyebab ketiga, lanjut Ganjar, mungkin adanya kompetisi dengan kelompok monyet lainnya.

Ganjar mengatakan, hewan ini membentuk kelompok-kelompok.

Baca Juga: UPDATE: Kawanan Monyet Berkeliaran di Dago Sore Ini

Biasanya satu jantan mengetuai satu kelompok. Apabila penyebabnya adalah kompetisi antar kelompok, satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya.

"Bisa jadi kawasan perkotaan itu dianggap 'kosong' atau tidak dikuasai oleh kelompok lain," tuturnya.

Hal tersebut dapat terjadi karena monyet ekor panjang memiliki tingkat kemampuan adaptasi yang lebih tinggi daripada primata lainnya.

Oleh karena itu, pergerakannya cenderung bebas hingga ke area permukiman. Mereka pun dapat bergerak dengan bebas di perkotaan meski tidak ada vegetasi sehingga dapat naik ke genteng, kabel, dan sebagainya.

Apakah Monyet Ekor Panjang Mengancam Manusia?

Ketika monyet ekor panjang memasuki permukiman, Ganjar mengimbau warga agar tidak mengganggu, menyudutkan, atau memberi makan mereka.

Hal ini dilakukan agar hewan tersebut tidak mengalami perubahan perilaku yang mengancam manusia.

Baca Juga: Laporan Terkini: Kawanan Monyet Kini Terlihat di Sukaluyu Bandung pada Sore Ini

"Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia. Bahkan sebaliknya meminta-minta makanan hingga pergeseran perilaku seperti 'mencuri'. Misalnya, ketika ada warga yang membawa tentengan, mereka mengejar karena mengira itu makanan," ujarnya.

Selama tidak mengganggu dan membahayakan seperti menyakar atau menggigit, warga diimbau untuk membiarkan saja hewan tersebut.

"Meski mereka primata arboreal (primata yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan), mereka pun bisa juga berpindah di atas tanah bahkan bisa juga berenang. Karena itu, jika diberi ruang seperti diberi makan, diganggu, dan disudutkan, khawatirya akan mengubah perilakuknya sehingga lebih mengancam manusia," tuturnya.

Setelah ke Permukiman Warga, Akankah Monyet Ekor Panjang Kembali ke Habitatnya?

Ganjar mengatakan, ketika hewan tersebut tidak menemukan kondisi ideal untuk tinggal di perkotaan, mereka akan kembali lagi ke tempat asalnya. "Karena secara alami mereka tinggalnya di sana, tidak di sini (permukiman warga)," katanya.

Namun, untuk penyebab pastinya, kata Ganjar, perlu dilakukan pengecekan langsung.

Ganjar pun mengaku sudah berdiskusi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang menangani kasus tersebut dan saat ini tengah dilakukan pengecekan.

Jika terjadi situasi yang mengancam, Ganjar mengimbau warga agar melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait, salah satunya BBKSDA Jabar, untuk dapat ditangani.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah