Viral Monyet Masuk ke Permukiman Warga Kota Bandung, ITB Ungkap Penyebab dan Solusi yang Bisa Dilakukan

- 1 Maret 2024, 11:00 WIB
Kawanan monyet berkeliaran di daerah Sukaluyu, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024
Kawanan monyet berkeliaran di daerah Sukaluyu, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024 /NETIZEN PRFM

PRFMNEWS – Kurator Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), Ganjar Cahyadi, S.Si., mengungkap berbagai kemungkinan penyebab sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran atau turun gunung ke permukiman warga di beberapa lokasi Kota Bandung sejak Rabu, 28 Februari 2024.

Selain itu, Ganjar Cahyadi juga membeberkan sejumlah solusi yang bisa dilakukan masyarakat apabila menemukan fenomena monyet ekor panjang turun gunung dan berkeliaran ke lingkungan rumah-rumah warga hingga area publik lainnya seperti yang terjadi di wilayah Kota Bandung baru-baru ini.

Adapun video sekelompok monyet ekor panjang berpindah-pindah dari genteng, kabel, hingga memasuki area halaman rumah warga di Kota Bandung ini viral di media sosial. Hingga Kamis 29 Februari 2024, kawanan monyet itu dilaporkan masih terlihat di permukiman warga Kota Bandung seperti kawasan Sekeloa, Jalan Gagak, Sukaluyu, dan sekitarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Unisba Kelola Sampah Secara Mandiri di Kampus

Mengetahui fenomena kawanan monyet tersebut, Ganjar Cahyadi menyampaikan bahwa setidaknya terdapat 3 kemungkinan penyebab hewan primata itu turun ke permukiman warga di kawasan Sekeloa, Jalan Gagak, Sukaluyu, dan sekitarnya.

Ganjar mengungkapkan alasan pertama yakni karena kelompok monyet tersebut merasakan ada tanda bahaya dari alam misalnya bencana, sehingga mereka menjauh dari habitat asal termasuk turun gunung menuju permukiman warga.

Jarak waktu terjadinya bencana dari berpindahnya hewan primata itu, tambah Ganjar, biasanya relatif cepat. Hal ini karena monyet tersebut memiliki insting yang lebih kuat dibandingkan manusia.

"Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (dari kepergian mereka dari habitatnya). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, penyebabnya mungkin hal lain," kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya, dikutip prfmnews.id dari laman resmi ITB, Kamis 29 Februari 2024.

Baca Juga: Pasar Kue Subuh Kota Bandung Sudah Pindah Tempat, Ini Lokasi Terbaru dan Jadwal Bukanya

Penyebab kedua, lanjut dia, mungkin hewan ini mencari makan ke tempat lain karena di tempat sebelumnya, sumber daya makanan menipis sementara populasi mereka bertambah banyak.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x