Hapus PR Siswa SD dan SMP Mulai 10 November 2022, Pemkot Surabaya Beberkan Alasan dan Penggantinya

- 21 Oktober 2022, 19:20 WIB
Ilustrasi PR siswa SD dan SMP dihapuskan Pemerintah Kota Surabaya.
Ilustrasi PR siswa SD dan SMP dihapuskan Pemerintah Kota Surabaya. /Pexels/Andrea Piacquadio/

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menghapus pekerjaan rumah (PR) khusus siswa SD dan SMP mulai 10 November 2022 dengan alasan tertentu.

Rencana menghilangkan tugas PR siswa SD dan SMP dengan alasan khusus ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya akan menghapus beban PR siswa SD dan SMP dan mengganti dengan kegiatan pendalaman karakter di sekolah.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri, Polresta Bandung Ajak Ribuan Santri Olahraga Bersama

Alasan mengganti PR dengan pelajaran pendalaman karakter di kelas ini, kata Eri, untuk mengurangi beban para siswa SD dan SMP di rumah, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka untuk bersosialisasi.

Nantinya, lanjut Eri, para siswa akan diberikan waktu 2 jam pelajaran yang digunakan untuk pendalaman karakter masing-masing yang akan difasilitasi oleh guru mereka.

“Sebetulnya PR itu jangan membebani anak - anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” kata Eri, Kamis 20 Oktober 2022.

Baca Juga: Loker KAI 2022, Rekrutmen Posisi untuk Lulusan SMA dan D3, Cek Syarat Lamaran dan Tahapan Seleksi di Sini

Dipilihnya 10 November untuk memulai pelaksanaan pelajaran pertumbuhan karakter siswa sebagai pengganti PR ini, ungkapnya, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, berdasarkan instruksi wali kota mengenai jam sekolah yang terlalu panjang dan membuat aktivitas sosial di luar sekolah berkurang, maka pihaknya sangat serius untuk mengurangi beban siswa.

“Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB. Artinya dua jam sudah efektif, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengambangan bakat masing-masing. Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya,” ucap Yusuf.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Data Terbaru jadi 134 Orang

Sedangkan untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP, Yusuf menerangkan, bisa dilakukan melalui kelas pengayaan untuk diselesaikan di sekolah.

“Agar fresh, setelah pulang, anak-anak sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antarteman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, pola pembelajaran pendalam karakter ini akan melatih para siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.

“Anak dilatih aktif untuk membuat proyek. Maka saya siapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan. Bahkan, respon dari teman - teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa,” pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah