Nunung Nurhayati, Kepala Sekolah Penggerak Pernyuka Tantangan, Berani Mendirikan Sekolahnya Sendiri

17 Maret 2024, 14:55 WIB
Kepala Sekolah Penggerak di Kabupaten Bandung Barat, Nunuy Nurhayati /Dok Pribadi/Hasya Aqilah Khairunnisa

PRFMNEWS - Nunung Nurhayati, kelahiran 12 Desember 1977 yang akrab dipanggil Ibu Nunuy, merupakan seorang kepala sekolah TK Bina Insan Mandiri di Kabupaten Bandung Barat.

Nunuy adalah sosok yang pemberani dan menyukai tantangan. Nunuy selalu membagikan ilmunya kepada guru guru lain.

Nunuy pernah menempuh pendidikan S1 PAUD. Organisasi yang pernah Nunuy ikuti yaitu sebagai divisi Humas Kominfo Pramuka Kwartir Cabang Bandung Barat dan Humas sekaligus Porseni IGTKI PGRI Kecamatan Ngamprah.

Melalui program Kepala Sekolah Penggerak ini, Nunuy sudah berhasil menjamah karirnya sesuai dengan tujuan diadakannya program tersebut.

Sebelum Nunuy menjadi Kepala Sekolah Penggerak, ia sering mendapatkan penghargaan sebagai guru berprestasi.

Diantaranya, Juara 1 Guru TK Berprestasi Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2013, Guru TK Berprestasi Jawa Barat di tahun 2015.

Prestasi tersebut tidak membuat Nunuy puas akan karya dan potensinya.

Nunuy terus mengembangkan potensinya serta keaktifannya sebagai guru hingga menjadi Kepala Sekolah penggerak seperti saat ini.

Jalan Nunuy menuju karir sebagai “Kepala Sekolah Penggerak”

Memulai karir di bidang pendidikan pada tahun 1998, Nunuy saat itu masih bersekolah di SLTA Garut.

Nunuy pertama kali mengajar di Taman Pendidikan Al-Quran. Selanjutnya, ia mengajar di Raudhatul Athfal Bogor.

Tak sampai disitu, Nunuy pernah juga mengajar di Ciparay pada tahun 2002 dan yang terakhir hingga saat ini Nunuy mengajar di TK Bina Insan Mandiri.

Walaupun sudah banyak pengalaman yang didapatkan oleh Nunuy, namun ia tetap haus akan ilmu dan pengalaman baru.

Saat pertama kali mengetahui program Kepala Sekolah Penggerak, Nunuy berspekulasi bahwa Kepala Sekolah Penggerak seperti halnya prestasi pada umumnya.

Nunuy menganggap sama saja seperti Guru TK berprestasi, Kepala Sekolah Berprestasi, dan sebagainya. Informasi mengenai program ini, Nunuy dapatkan melalui organisasi.

Hingga saat ini Nunuy mendapatkan jabatan sebagai “Kepala Sekolah Penggerak”. Kepala sekolah penggerak merupakan program yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan mewujudkan visi misi sekolah seperti menerapkan nilai nilai semboyan, mengembangkan kompetensi diri, dan guru gurunya.

Menjadi seorang Kepala Sekolah Penggerak bukanlah hal yang mudah. Kepala Sekolah Penggerak merupakan orang orang yang terpilih dan tentunya memiliki potensi di bidangnya.

Terlebih, Nunuy merupakan angkatan pertama dari program ini. Hal tersebut menjadi tantangan yang cukup besar juga bagi Nunuy.

Menurut Nunuy, kriteria utama yang harus dimiliki seorang Kepala Sekolah Penggerak adalah SDM yang kuat. Kuat dalam segala hal seperti fisik dan mental, karena dua hal tersebut merupakan bekal untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.

Kepala Sekolah Penggerak juga memiliki kewajiban yang tentunya harus dipertanggung jawabkan.

Kewajiban tertulis yang harus dipenuhi adalah membuat laporan anggaran, merumuskan tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dengan para Kepala Sekolah Penggerak lainnya.

Kewajiban yang tidak tertulisnya yaitu berbagi ilmu dengan para guru lainnya. Menjadi Kepala Sekolah Penggerak sangat berbeda dengan istilah Guru Penggerak. Kepala Sekolah Penggerak memiliki orientasi yang lebih luas, seperti pengelolaan sekolah, kinerja guru, kinerja kepala sekolah, hubungan antar masyarakat, dan lain sebagainya.

Tantangan tak menjadi masalah besar

Menjadi kepala sekolah penggerak tak menutup kemungkinan akan terhindar dari segala macam kendala.

Menurut Nunuy, kendala di lapangan atau di dalam satuan itu adalah SDM. Ketika Nunuy terpilih menjadi kepala sekolah penggerak, ia sempat berpikir keras untuk memulainya.

Mengapa bukan sekolah sekolah yang memang sudah senior? Itu adalah kalimat yang terucap dari Nunuy. Tak dapat dipungkiri, bahwa ternyata hal utama yang dibutuhkan adalah kesiapan yang matang.

Kegigihannya dalam bekerja dan keinginannya yang kuat untuk berbagi ilmu, Nunuy berhasil mendirikan sekolah TK secara mandiri. TK Bina Insan Mandiri, merupakan TK yang didirikan sekaligus dikelola langsung oleh Nunuy.

Tepat pada tahun 2019, TK ini terbentuk dari lahan kosong antah berantah hingga menjadi bangunan TK yang sudah rapih.

Mendirikan TK itu hal yang cukup sulit karena banyak perizinan yang perlu dilengkapi, namun Nunuy tetap bersikeras dalam menghadapinya.

Tantangan yang Nunuy hadapi hingga saat ini menjadi kepala sekolah yaitu guru guru di sekolahnya yang masih baru dan berusia sangat muda bahkan ada pula yang lulusan SMA.

Usia yang sangat muda dan pengalaman yang masih terbatas, membuat Nunuy harus ekstra dalam membimbingnya dari nol.

Selain membimbing, Nunuy juga konsisten dalam memberi dukungan dan motivasi agar mereka nyaman.

Lagipula, menurut Nunuy mereka itu wajar karena baru pertama kali mengajar. Nunuy juga selalu menggerakan mereka untuk menikmati pekerjaan dan yang terpenting harus ikut bahagia bersama anak anak.

Nunuy juga memberikan motivasi berupa bantuan pendidikan kepada guru mudanya, dan saat ini sudah jalan di semester 4.

Pencapaian terbesar Nunuy adalah bersyukur. Nunuy bersyukur karena dengan segala kecukupannya, dia dapat memantik teman teman untuk bergerak bersama sama untuk melakukan hal baru. Pembelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Nunuy adalah “jangan mengeluh”.

Menurut Nunuy, mengetahui kelebihan diri, hingga potensi diri itu adalah suatu keharusan. Ketika kita ingin melakukan sesuatu, kita pasti akan memulainya dari diri kita sendiri. Potensi tersebut juga harus dikembangkan, bukan didiamkan.

Pesan dan motivasi Nunuy untuk para pemuda dan guru guru muda diluar sana yaitu “Manusia yang tangguh adalah manusia yang tak ragu berkata siap, bergerak tak kenal lelah, mencipta dengan penuh rasa dan sukacita”. Teruslah bergerak, karena perjalanan kita masih sangat panjang.*** (Hasya Aqilah Khairunnisa)

Editor: Indra Kurniawan

Terkini

Terpopuler