Ternyata ini Alasan Proyek Lama BIUTR Tak Kunjung Dibangun untuk Solusi Kemacetan Gedebage

9 Februari 2024, 15:15 WIB
Inilah rencana pembangunan 3 jalan tol dalam kota Bandung atau BIUTR, yang akan terkoneksi ke 6 jalan tol, termasuk ke TOL Getaci. /Facebook PRFM/

PRFMNEWS – Kemacetan di Kota Bandung khususnya kawasan Gedebage kini semakin parah. Banyaknya pusat keramaian yang memiliki daya tarik tinggi untuk dikunjungi masyarakat baik lokal maupun luar daerah, diperparah dengan akses jalan yang belum maksimal, digadang-gadang sebagai penyebab persoalan lalu lintas tersebut terjadi.

Jalan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) telah lama direncanakan dibangun sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan di Kota Bandung, termasuk wilayah Gedebage yang juga sudah lama diproyeksikan menjadi kawasan komersial hingga area baru pusat Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung.

Update kabar pembangunan BIUTR dengan rute melintasi wilayah Gedebage yang diyakini mampu mengurangi masalah kemacetan di area tersebut, baru-baru ini dibeberkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, saat berbincang di Radio 107.5 PRFM News Channel.

Baca Juga: Kemacetan Gedebage Makin Parah, Anggota DPRD Kota Bandung Minta Pemerintah Terapkan 2 Solusi ini

Ema Sumarna menjelaskan, pembangunan Tol Dalam Kota Bandung memang telah lama masuk dalam daftar solusi jangka panjang guna mengurai kemacetan di ruas-ruas jalan utama Kota Kembang, termasuk kawasan Gedebage.

Namun, pengerjaan proyek BIUTR mengalami sejumlah hambatan, termasuk akibat pandemi Covid-19 di mana pemerintah pusat maupun daerah harus menata ulang anggaran yang dialokasikan untuk menguatkan kondisi perekonomian tanah air di tengah banyaknya masyarakat kehilangan mata pencaharian.

“Dulu sudah ada namanya program BIUTR yang menghubungkan antara Gedebage sampai ke Pasteur. Itu seinget saya masih eranya (Wali Kota Bandung) Pak Dada Rosada, tapi ternyata alhamdulillah sampai sekarang ini kan tidak berprogres walaupun itu memang proyek pusat, daya dukungnya saya dengar dulu itu dari JICA (Japan International Cooperation Agency),” ujar Ema Sumarna, Jumat 2 Februari 2024.

Baca Juga: Pembangunan Tol Getaci Dimulai dari Gedebage, Benarkah Akan jadi Jalan Tol Terpanjang di Indonesia?

“Kita sudah dua kali sebenarnya rapat, kemarin sebenarnya sudah akan berprogres tapi Allah mentakdirkan lain karena datang Covid jadi itu tertahan lagi,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ema menjabarkan gagasan rute BIUTR yang sejak awal direncanakan adalah dari keluar Exit Tol Pasteur, kendaraan langsung naik ke jalan layang yang terkoneksi ke Flyover Pasupati hingga kemudian melintasi kawasan Ujung Berung dan Gedebage.

“Jadi nanti dari Gerbang Tol Pasteur itu orang sudah tidak lagi melintasi intersection (persimpangan) Surya Sumantri, tapi di atasnya sudah langsung konek jalan layang yang nyambung ke Jalan Layang Pasupati. Kemudian dari sana turun di Gasibu seperti sekarang. Nah nanti di depan dinas pertanian itu naik lagi menuju Ujung Berung, belok ke Jalan Rumah Sakit, melintas di belakang institusi militer Zipur. Itu nanti akan mempercepat bagaimana arus dari timur menuju ke barat. Nanti ada ramp-ramp disiapkan untuk melakukan proses orang turun,” jelas dia.

Baca Juga: Solusi Macet di Bandung, Kemenhub Bakal Revitalisasi Terminal Cicaheum Bandung

Ema menekankan bahwa semua itu hanya akan bisa terwujud sesuai program pemerintah pusat, sebab menurutnya jika proyek BIUTR dikerjakan oleh Pemkot Bandung tidak akan bisa direalisasikan karena terkendala anggaran yang sangat besar.

“Kan itu kebijakan ada di pemerintah pusat, karena kalau pemkot melakukan itu, kita tidak punya kemampuan finansial,” ujarnya.

Kendati begitu, Ema memastikan realisasi proyek BIUTR tetap masuk dalam daftar solusi mengurai kemacetan Kota Bandung pada tahun 2024 yang akan terus didorong ke pemerintah pusat dalam hal Kementerian PUPR.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler