Subsidi Tarif Kereta Api Jadi Komitmen Kemenhub Hadirkan Layanan Transportasi Publik Murah di 2024

- 28 Januari 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi Kereta Api
Ilustrasi Kereta Api /Dok PRFM



PRFMNEWS - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen menghadirkan layanan transportasi publik dengan tarif murah melalui program subsidi perintis dan kewajiban pelayanan publik/public service obligation (PSO) angkutan kelas ekonomi. Program ini diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan.

“Dengan adanya subsidi dan PSO, tarif yang dibayarkan penumpang menjadi lebih terjangkau. Karena sebagian biaya operasional dari operator transportasi telah dibayarkan oleh pemerintah,” ucap Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Jakarta, Jumat 26 Januari 2024.

Pemberian subsidi layanan kereta api (KA) yang merupakan sektor transportasi darat, kata Adita, termasuk dalam komitmen Kemenhub menghadirkan tarif tiket yang lebih terjangkau, selain pada sektor transportasi laut dan udara.

“Di sektor perkeretaapian, Kemenhub memberikan subsidi layanan kereta api perintis di lima wilayah yaitu Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh, serta PSO kereta api kelas ekonomi untuk perjalanan KA Jarak Jauh, KA Jarak Sedang, KA Lebaran, KA Jarak Dekat, KRD, KRL Jabodetabek, dan KRL Yogyakarta,” ungkapnya.

Jumlah alokasi anggaran subsidi dan PSO, ujar Adita, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi umum.

“Pada tahun 2023, total alokasi anggaran subsidi perintis dan PSO di semua moda sebesar Rp9,1 Triliun. Sedangkan pada tahun 2024, total alokasi anggaran subsidi perintis dan PSO di semua moda sebesar Rp12,2 Triliun,” paparnya.

Adita menyampaikan, masih banyak daerah di Indonesia yang membutuhkan dukungan layanan transportasi publik yang terjangkau untuk membuka keterisolasian wilayah dan melancarkan pergerakan penumpang maupun barang/logistik.

“Selain memperkuat konektivitas, manfaat lainnya yaitu untuk meningkatkan taraf hidup dan daya beli masyarakat, menjaga kestabilan ekonomi dan mengurangi disparitas harga barang/logistik antar wilayah,” ujarnya.

Sejumlah program subsidi dan PSO yang dilakukan hingga saat ini di sektor darat selain perkeretaapian, yaitu: subsidi keperintisan angkutan jalan di 332 trayek, subsidi perintis angkutan barang di 6 lintasan, subsidi angkutan antar moda kawasan pariwisata di 11 wilayah dan 34 trayek, subsidi angkutan perkotaan/Buy The Service (BTS) di 11 kota, subsidi penyeberangan perintis di 274 lintasan, dan long distance ferry di 2 lintasan.

Kemudian di sektor laut yaitu: subsidi kapal perintis di 116 trayek, subsidi penyelenggaraan kapal barang tol laut di 39 trayek, subsidi kapal ternak di 6 trayek, subsidi kapal rede di 16 trayek, serta PSO kapal kelas ekonomi di 26 trayek.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x