"Kita akan join dengan beberapa universitas untuk tes urine bersama. Semoga program ini bisa sukses dan lancar menekan angka pengguna yang akan dilakukan di Jakarta dan Indonesia," ujarnya.
Adapun latar belakang yang menjadikan alasan Polda Metro Jaya memilih program tersebut karena adanya kenaikan jumlah pengguna narkotika di Indonesia menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN).
Data pengguna narkotika versi BNN mencatat kenaikan pengguna dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021.
Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021.
Baca Juga: Kemenag Tentukan Seragam Khusus Bagi Peserta Upacara Peringatan Hari Santri 22 Oktober 2022
Data tersebut juga menyebutkan sebanyak 88,4 persen penyalahgunaan disebabkan oleh pengaruh teman.
Sementara untuk tiga alasan utama penyalahgunaan narkoba adalah pertama karena ajakan atau bujukan teman, kedua ingin mencoba, ketiga untuk bersenang-senang.
"Hal ini yang kita khawatirkan, bahwa kenaikan pengguna sudah cukup itu meningkat di wilayah Indonesia," pungkas Mukti.***