Jelang Ramadhan, Jokowi Minta Jajarannya Pastikan Ketersediaan dan Kestabilan Harga Pangan

26 Februari 2024, 17:30 WIB
Presiden Jokowi. /BPMI/

PRFMNEWS - Pemerintah mulai melakukan berbagai persiapan jelang datangnya bulan suci Ramadhan yang akan datang dalam dua pekan ke depan.

Salah satu persiapan dari pemerintah adalah digelarnya sidang kabinet paripurna (SKP) yang membahas persiapan Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini Senin, 26 Februari 2024 di Istana Negara.

Saat membuka sidang sidang kabinet, Presiden Jokowi meminta para menteri untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

Dia juga meminta agar ada percepatan pembagian bantuan kepada masyarakat, guna mendukung aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idulfitri nanti.

“Saya minta seluruh kementerian/lembaga yang terkait supaya waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusuk. Oleh sebab itu, saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan juga stabilitas harga pangan, terutama bahan pokok. Dan juga, percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial,” kata Jokowi.

Baca Juga: Libur Awal Puasa Ramadhan 2024 Bertepatan Long Weekend Bulan Maret, Total Ada 4 Hari

Di samping itu, Jokowi turut memerintahkan kepada kementerian terkait untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi untuk mendukung arus mudik Lebaran tahun 2024.

Menurutnya, persiapan matang harus benar-benar dilakukan jelang arus mudik balik lebaran tahun ini.

“Cek betul kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik oleh masyarakat. Saya kira itu setiap tahun kita selalu persiapkan, karena ini adalah event tahunan,” ujarnya.

Dalam SKP juga dibahas mengenai Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro (KEM), dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025. Presiden menekankan kepada jajarannya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dalam penyusunan RKP dan kebijakan fiskal tersebut.

Baca Juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan Digelar 10 Maret 2024, Kemenag Pantau Hilal di 134 Lokasi Termasuk Jabar

“RKP Tahun 2025 dan Kebijakan Fiskal ini adalah jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres [pemilihan presiden] 2024. Tapi, ini juga kita sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU [Komisi Pemilihan Umum], maka RAPBN [Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara] Tahun 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih,” tandasnya.

Selain itu, Presiden juga menekankan agar Kerangka Ekonomi Makro Tahun 2025 disiapkan dengan memperhatikan situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global saat ini.

“Kita tahu semuanya bahwa beberapa negara ekonominya sudah masuk ke resesi, seperti Jepang, Inggris, baru saja masuk ke resesi itu, sehingga antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian, tapi optimisme dan kredibilitas juga tetap harus kita jaga. Lakukan penajaman fokus program pemerintah pusat dan daerah dengan menyiapkan contingency plan, jika terjadi gejolak dan krisis,” ujarnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Resmi Tetapkan Tanggal Awal Puasa Ramadhan 1445 H, Idul Fitri dan Idul Adha 2024

Presiden menambahkan, penyusunan kebijakan fiskal juga harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi yang tengah dilakukan di tanah air.

“Untuk postur makro fiskal dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025, transformasi ekonomi harus yang telah kita jalani selama sepuluh tahun terakhir harus terus berlanjut, sehingga kebijakan fiskal harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi,” pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler