PRFMNEWS - Seperti diketahui bersama bek Persib Bandung asal Spanyol Alberto Rodriguez mendapatkan kartu merah saat Persib Bandung menghadapi Barito Putera pekan lalu.
Namun pada akhirnya Komdis PSSI menganulir kartu merah Alberto tersebut pada Selasa sore kemarin jelang pertandingan Persib Bandung melawan PSIS Semarang.
Tak hanya itu, Komdis PSSI justru memindahkan hukuman kartu merah yang didapatkan Alberto kepada bek Persib Bandung lainnya yaitu Nick Kuipers.
Putusan Komdisi ini dinilai sebagai putusan yang lucu oleh Bojan Hodak yang mengaku baru pertama kali melihat putusan ini selama dia berkarir di dunia sepak bola selama 30 tahun.
Menurutnya, perubahan status hukuman kartu merah Alberto diterima pihaknya hanya beberapa jam sebelum kick off melawan PSIS Semarang.
"Saya mau mengatakan bahwa ada hal sangat lucu terjadi. Dalam 30 tahun karier saya di sepakbola profesional, saya belum pernah merasakan situasi seperti ini. Keputusan (Komdis) itu di hari pertandingan beberapa jam sebelum kick-off," kata pelatih Bojan dalam konferensi pers setelah pertandingan melawan PSIS Semarang Selasa malam kemarin.
Menurutnya putusan dari Komdis itu idealnya muncul satu hari setelah pertandingan melawan Barito Putera usai.
Dengan adanya putusan itu sebenarnya Persib dihadapkan situasi kurang mengenakan.
Baca Juga: Antonio Hester Siap Berikan Penampilan Terbaik di Laga Debut Bersama Prawira Harum Bandung
Karena tim mengetahui Alberto tidak bisa bermain melawan PSIS Semarang maka dalam masa persiapan tim pelatih menyiapkan skema pertandingan bersama Nick Kuipers.
"Komdis federasi mengirimkan surat bahwa ada satu pemain bisa bermain dan ada pemain lainnya tidak bisa bermain. Dalam beberapa hari terakhir, kami berlatih bersama Nick dan tiba-tiba Nick tidak bisa bermain dan Alberto bisa. Ini hal yang lucu dan tidak profesional," tegasnya Bojan.
"Jadi ini tentunya hal yang perlu diubah karena mungkin orang-orang tidak mengerti apa yang berpengaruh dari keputusan ini. Kami berlatih untuk pertandingan dan ini bukan PlayStation yang bisa dengan mudah mengeluarkan pemain dan memasukan pemain lainnya, ini tidak bisa terjadi di kehidupan nyata," pungkasnya.***