Selatan Jawa Barat Rawan Gempa dan Tsunami, Begini Penjelasan dan Arahan PVMBG untuk Masyarakat

- 28 Desember 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi /Pixabay/Tumisu

PRFMNEWS – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan wilayah Jawa Barat (Jabar) bagian selatan rawan diguncang gempa bumi dan diterjang tsunami. Terbaru, gempa bumi melanda Tasikmalaya dan Pangandaran pada hari ini, Kamis 28 Desember 2023 pagi.

BMKG menyebut lokasi pusat gempa yang guncangannya juga terasa hingga ke Bandung dan sekitarnya ini, terletak di Samudera Hindia pada koordinat 107,89 BT dan 8,11 LS, berjarak sekitar 93,5 km selatan-barat daya Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan magnitudo M5,5 pada kedalaman 14 km.

Lantas, kenapa wilayah selatan Jawa Barat lebih rawan terjadi gempa bumi dan tsunami?

Melihat lokasi pusat gempa tersebut yakni wilayah pantai Tasikmalaya dan Pangandaran yang juga berada di selatan Jabar. Secara morfologi, wilayah tersebut umumnya berupa dataran Pantai, pada bagian utara dibatasi area perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Mengutip keterangan tertulis di laman resmi PVMBG, wilayah pada morfologi pantai tersebut pada umumnya tersusun oleh tanah lunak (kelas E) hingga tanah sedang (kelas D) dan pada bagian utara tersusun oleh tanah keras (kelas C).

Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier (berupa batuan sedimen, batu gamping, rombakan gunung api) dan endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff).

Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan inilah yang pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan seperti di wilayah selatan Jabar, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Adapun penyebab gempa bumi pada 28 Desember 2023, diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat – timur. Hal tersebut didapatkan BMKG berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah