Diterjang Angin Puting Beliung, 157 Rumah di Ciamis Rusak

29 Februari 2024, 05:30 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis masih berjibaku membantu dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak hujan disertai angin puting beliung, Selasa, 27 Februari 2024. /kabar-priangan.com/DOK/

PRFMNEWS - Sebanyak 157 unit rumah di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan usai diterjang bencana angin puting beliung, Senin 26 Februari 2024.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis melaprokan, 157 rumah yang rusak akibat diterjang angin puting beliung itu tersebar di lima kecamatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat menyatakan, semua pemilik rumah yang rusak akibat angin puting beliung sudah mendapatkan penanganan perbaikan dan bantuan logistik.

"Dari 157 rumah yang tertimpa pohon dan membutuhkan penanganan sebanyak 26 rumah selesai ditangani," ujarnya seperti dilansir prfmnews.id dari ANTARA.

Dituturkan Memet, angin puting beliung menerjang lima kecamatan yakni Kecamatan Purwadadi, Rancah, Ciamis, Sadananya, dan Cikoneng di Kabupaten Ciamis yang merusak bangunan rumah warga dan pohon tumbang.

Petugas dari BPBD Ciamis setelah mendapatkan informasi adanya bencana alam tersebut langsung melakukan pengecekan dan menanggulangi warga yang terdampak bencana tersebut.

Tim BPBD Ciamis di lapangan kemudian melakukan penanganan menyingkirkan pohon tumbang yang menimpa pemukiman rumah warga.

Rumah warga lainnya yang tercatat sebanyak 131 rumah, kata Memet, tidak dilakukan penanganan perbaikan karena kondisinya tidak parah, hanya beberapa genting dan asbes yang lepas.

"Sebanyak 131 rumah tidak dilakukan penanganan, karena terdampak yaitu genting dan atau asbes yang terbawa angin berjumlah antara satu sampai dengan 15 lembar, tidak tertimpa pohon," ucap Memet.

Selain bantuan perbaikan rumah, BPBD Ciamis juga sudah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan dan terpal untuk warga korban bencana alam.

"Yang dibantu penanganan yang rumahnya tertimpa pohon, juga yang dibantu logistik sembako, terpal tidak semua, tapi yang membutuhkan saja," ucap Memet.

Saat ini berdasarkan laporan BMKG merupakan musim hujan yang berpotensi terjadi petir dan juga angin kencang, sehingga harus diwaspadai masyarakat untuk menghindari daerah yang berisiko tinggi bencana alam.

"Februari dan Maret harus diwaspadai karena bencana hidrometeorologi dapat menimbulkan longsor, banjir, pergerakan tanah, angin puting beliung," tutup Memet.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler