Punya 2 Kelebihan, Flyover Berumur 7 Tahun di Bandung ini Jadi Kado Tahun Baru dari Ridwan Kamil

- 7 Juni 2024, 16:00 WIB
Flyover Antapani Kota Bandung
Flyover Antapani Kota Bandung /Shammil Fachrial Suryapraja

PRFMNEWS – Kota Bandung memiliki sejumlah flyover atau jembatan layang yang dibangun untuk bantu mengurai kemacetan lalu lintas di beberapa simpul kepadatan arus kendaraan. Salah satunya dibangun dan diresmikan saat Ridwan Kamil menjabat sebagai Wali Kota Bandung Periode 2013-2018.

Peresmian flyover sepanjang 400 meter ini bahkan menjadi kado tahun baru 2017 dari Ridwan Kamil bagi warga Kota Bandung khususnya mereka yang tinggal di sekitar lokasi keberadaan infrastruktur pendukung lalu lintas itu. Pada 2024, flyover ini berusia 7 tahun.

Flyover ini memiliki dua kelebihan yang mendukung proses pengerjaan konstruksinya. Keunggulan ini berkat penerapan teknologi terbaru yang pertama digunakan di Indonesia pada pembangunannya, yakni Teknologi Struktur Baja Bergelombang atau Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP).

Baca Juga: Dampak Pipa PDAM Meledak di Bandung, Bey: Ada Gangguan Pasokan Air 90 Ribu Pelanggan Selama Perbaikan

Kelebihan teknologi CMP dengan kombinasi timbunan baja ringan yang digunakan pada flyover ini yaitu memangkas setengah waktu pengerjaaan konstruksi jembatan dengan panjang yang sama, dan menghemat biaya hingga sekira 60% dibandingkan pembangunan flyover dengan struktur beton bertulang.

Flyover ini merupakan proyek kerja sama antara Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, dan Posco Steel Korea yang merupakan produsen baja berpusat di Pohang, Korea Selatan.

Penerapan inovasi teknologi pada pembangunannya tersebut membuat flyover yang memiliki nilai seni tinggi di Kota Bandung ini menjadi proyek percontohan hasil karya Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR.

Baca Juga: Promo KAI Juni 2024, Tiket Kereta Eksekutif Diskon 15 Persen, Begini Cara Dapetinnya

“Alhamdulilah Kota Bandung dijadikan percontohan untuk teknologi ini. Teknologi ini luar biasanya dua, yang pertama harganya sepertiga jadi sangat murah, kemudian waktu pengerjaannya hanya setengah dari waktu normal,” ujar Ridwan Kamil usai groundbreaking yang dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Deddy Mizwar, Jumat 10 Juni 2016.

Waktu pengerjaan flyover ini dimulai dari groundbreaking pada Juni 2016 dan selesai selama 6 bulan pada akhir Desember 2016. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada Selasa, 24 Januari 2017 yang awalnya ditargetkan dilakukan pada malam tahun baru 2017.

Jembatan layang yang pertama dibangun di Indonesia menggunakan teknologi struktur baja bergelombang dengan bentang 22 meter ini bertujuan mengatasi kemacetan di Persimpangan Jalan Antapani - Terusan Jalan Jakarta yang menjadi sumber kepadatan arus kendaraan khususnya pada jam sibuk.

Baca Juga: Persib Bandung Juara Liga 1 2023, Media Asing Soroti Peran Dua Pemain Asing

Total dana yang digunakan untuk pembangunan flyover ini sebesar Rp33,5 miliar, terbagi atas Rp21,5 miliar berasal dari anggaran Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR, Rp10 miliar dari Pemkot Bandung, dan Rp2 miliar dari Posco Steel Korea dalam bentuk komponen material.

Lokasi jembatan layang yang memiliki julukan Flyover Pelangi karena dihiasi seni mural di dinding jembatan dan lampu warna-warni ini berada di dua kecamatan yakni Kiaracondong dan Batununggal. Nama infrastruktur ini adalah Flyover Antapani atau kini dinamai Flyover Jaksa Agung R. Soeprapto.

“Flyover Antapani ini sebagai kado tahun baru untuk warga Antapani. Diharapkan dengan hadirnya Flyover Antapani dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sekitar wilayah ini,” tutur Ridwan Kamil. ***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah