Network
BANDUNG, PRFMNEWS - Terminologi kata ‘Islami’ mengacu pada nilai dan sifat keislaman. Karya seni disebut Islami apabila kandungan nilai atau sistem yang bekerja di dalamnya mengadopsi ajaran Islam.
Menimbang bahwa diksi Islami adalah kata adjektiva yang menerangkan nomina (kata benda), maka secara relasi hegemoniknya didominasi oleh subjek seniman Muslim. Namun tidak mesti demikian, seni Islami dapat dipresentasikan oleh seniman nonmuslim selama karya seni yang dimaksud berisi kandungan nilai dan sifat keislaman.
Dan di bulan Ramadhan kali ini, sepertinya dijadikan momentum oleh Grey Art Gallery untuk menghadirkan pameran seni rupa Islami yang bertajuk “Bulan Terbit.”
Rencananya pameran seni rupa Islami yang bertajuk “Bulan Terbit” ini akan dilaksanakan dari 15 Maret sampai dengan 14 April 2024 di at GREY Art Gallery, Jalan Braga Nomor 47 Kota Bandung.
Menurut manajemen Grey Art Gallery, Duaji menyebut gagasan atau wacana yang kita usung mengenai pameran seni dengan tajuk bulan terbit ini, menggagas tentang seni rupa islami kontemporer.
“Tematik pameran baru ini adalah gagasan atau wacana yang coba di tampilkan oleh Grey Art Gallery di bulan Ramadhan ini, bahkan beberapa praktisi-praktisi seni yang menurut kami cukup mampu mempresentasikan ide dan gagasan ini kami hadirkan, termasuk mengundang kurator M wildan Akbar, yang mana memang dalam karir seni rupa nya banyak membahas tentang seni rupa islami,” ujar Duaji.
Pameran seni rupa Islami yang bertajuk “Bulan Terbit” ini akan menampilkan 85 karya dari 75 seniman. Pameran ini juga berkolaborasi dengan Bormove dan Holy Zpace.
Sementara menurut Wildan F Akbar Kurator dari pameran seni rupa Islami “Bulan Terbit” ini, dirinya berharap pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga dapat menjadi forum diskusi.
