Penjelasan Badan Geologi Soal Sinar Api yang Muncul dari Kawah Gunung Tangkuban Parahu

- 13 Februari 2023, 19:44 WIB
Ilustrasi Gunung Tangkuban Parahu.
Ilustrasi Gunung Tangkuban Parahu. /Dok. Humas Pemprov Jabar/


PRFMNEWS - PVMBG Badan Geologi mengungkap pancaran sinar api terlihat dari kawah Gunung Tangkuban Parahu pada 9 Februari 2023. Sinar api itu muncul dari dalam kawah Ecoma.

Menanggapi adanya sinar api tersebut, Badan Geologi menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan lebih lanjut ke Gunung Tangkuban Parahu.

Setelah melakukan pemeriksaan, diduga bahwa fenomena titik api atau sinar api yang terdeteksi melalui kamera CCTV bukan disebabkan oleh adanya magma yang naik ke permukaan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Video Harimau di Gunung Tangkuban Perahu, Benarkah?

Plt Kepala Badan Geologi M. Wafid menuturkan, sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik kepermukaan dan menyebabkan pemanasan di area kawah.

Hal ini menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan sinar api yang terpantau oleh kamera CCTV infrared.

"Hasil pemeriksan Kawah Ecoma yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2023 antara pukul 19.00 - 20.00 WIB tidak memperlihatkan adanya titik panas atau sinar api yang berhubungan dengan adanya migrasi magma kepermukaan," jelas Wafid dalam keterangannya, Senin 13 Februari 2023.

Baca Juga: Mata Air Asin Ditemukan di Sumedang Padahal Berlokasi Jauh dari Laut, Badan Geologi ESDM Beri Penjelasan

Oleh karena itu, tingkat aktivitas Gunungapi Tangkuban Parahu pada tanggal 13 Februari 2023 pukul 13.00 WIB masih pada Level I (Normal).

Adapun rekomendasi Badan Geologi dengan status Level 1 Gunung Tangkuban Parahu adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan turun/mendekat ke kawah-kawah aktif lain Tangkuban Parahu dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Tangkuban Parahu, serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

2. Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Baca Juga: Meletus, Gunung Semeru Stasus Siaga, Berikut Rekomendasi Badan Geologi

3. Mewaspadai terjadinya letusan freatik yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala peningkatan vulkanik yang jelas.

4. Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Tangkuban Parahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.

5. Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunungapi Tangkuban Parahu dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id.

Tingkat aktivitas Gunungapi Tangkuban Parahu dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x