3 Kemungkinan Penyebab Monyet Berkeliaran di Bandung, Tanda Akan Terjadinya Bencana Alam?

29 Februari 2024, 21:35 WIB
Kawanan monyet berkeliaran di daerah Sukaluyu, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024 /NETIZEN PRFM

PRFMNEWS - Kurator Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) Ganjar Cahyadi mengungkap berbagai kemungkinan penyebab monyet ekor panjang berkeliaran atau turun ke permukiman warga di Kota Bandung pada Rabu 28 Februari 2024.

Hingga, Kamis 29 Februari 2024, kawanan monyet tersebut masih terlihat di permukiman warga Kota Bandung dan areal lainnya. Mereka berpindah-pindah dari genting, kabel, hingga memasuki area luar rumah warga.

Ganjar menjelaskan, terdapat 3 kemungkinan penyebab monyet turun ke permukiman warga di Kota Bandung.

Baca Juga: Monyet Masih Berkeliaran di Bandung, Kali ini Terlihat di Jalan Pahlawan

"Pertama, kelompok monyet tersebut merasakan ada tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya," tuturnya dalam keterangan resmi ITB.

Ia memaparkan, jarak waktu terjadinya bencana dari berpindahnya hewan tersebut biasanya relatif cepat. Hal ini karena primata tersebut memiliki insting yang lebih kuat.

"Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (dari kepergian mereka dari habitatnya). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, penyebabnya mungkin hal lain," katanya.

Baca Juga: Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Pemukiman Warga di Nagreg

Penyebab kedua, kata Ganjar, mungkin hewan ini mencari makan ke tempat lain karena di tempat sebelumnya sumber daya makanan menipis sementara populasinya banyak.

Penyebab ketiga, lanjut Ganjar, mungkin adanya kompetisi dengan kelompok monyet lainnya.

Ganjar mengatakan, hewan ini membentuk kelompok-kelompok. Biasanya satu jantan mengetuai satu kelompok. Apabila penyebabnya adalah kompetisi antar kelompok, satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya.

"Bisa jadi kawasan perkotaan itu dianggap 'kosong' atau tidak dikuasai oleh kelompok lain," tuturnya.

Baca Juga: Kawanan Monyet Nyebrang di Simpang Dago jadi Tontonan Warga

Hal tersebut dapat terjadi karena monyet ekor panjang memiliki tingkat kemampuan adaptasi yang lebih tinggi daripada primata lainnya.

Oleh karena itu, pergerakannya cenderung bebas hingga ke area permukiman. Mereka pun dapat bergerak dengan bebas di perkotaan meski tidak ada vegetasi sehingga dapat naik ke genteng, kabel, dan sebagainya.

Apakah Monyet Ekor Panjang Mengancam Manusia?

Ketika monyet ekor panjang memasuki permukiman, Ganjar mengimbau warga agar tidak mengganggu, menyudutkan, atau memberi makan mereka. Hal ini dilakukan agar hewan tersebut tidak mengalami perubahan perilaku yang mengancam manusia.

"Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia. Bahkan sebaliknya meminta-minta makanan hingga pergeseran perilaku seperti 'mencuri'. Misalnya, ketika ada warga yang membawa tentengan, mereka mengejar karena mengira itu makanan," ujarnya.

Selama tidak mengganggu dan membahayakan seperti menyakar atau menggigit, warga diimbau untuk membiarkan saja hewan tersebut.

Baca Juga: UPDATE: Kawanan Monyet Berkeliaran di Dago Sore Ini

"Meski mereka primata arboreal (primata yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan), mereka pun bisa juga berpindah di atas tanah bahkan bisa juga berenang. Karena itu, jika diberi ruang seperti diberi makan, diganggu, dan disudutkan, khawatirya akan mengubah perilakuknya sehingga lebih mengancam manusia," tuturnya.

Setelah ke Permukiman Warga, Akankah Monyet Ekor Panjang Kembali ke Habitatnya?

Ganjar mengatakan, ketika hewan tersebut tidak menemukan kondisi ideal untuk tinggal di perkotaan, mereka akan kembali lagi ke tempat asalnya.

"Karena secara alami mereka tinggalnya di sana, tidak di sini (permukiman warga)," katanya.

Baca Juga: Laporan Terkini: Kawanan Monyet Kini Terlihat di Sukaluyu Bandung pada Sore Ini

Namun, untuk penyebab pastinya, kata Ganjar, perlu dilakukan pengecekan langsung. Ganjar pun mengaku sudah berdiskusi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang menangani kasus tersebut dan saat ini tengah dilakukan pengecekan.

Jika terjadi situasi yang mengancam, Ganjar mengimbau warga agar melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait, salah satunya BBKSDA Jabar, untuk dapat ditangani.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler