Network
PRFMNEWS - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui, dana hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Parekraf) untuk sektor pariwisata terdampak pandemi, belum sepenuhnya diserap.
Alasannya, banyak sarana pariwisata di Kota Bandung tidak bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemerintah Pusat. Meski begitu, pada tahun 2021 ini pihaknya akan kembali berupaya untuk program tersebut.
“Dana hibah pelaku pariwisata itu bantuan dari Kemebterian Ekraf, termasuk berbagai regulasi persyaratannya, dan itu sudah di penuhi. Dan memang banyak yang tidak memenuhi persyaratan. Tahun ini akan berlanjut kita tunggu pusat karena dananya bukan dari APBD,” jelas Ema di Balai Kota Bandung, Senin 25 Januari 2021.
Baca Juga: Hilang Sebulan, Katlen Ternyata Dibawa Kabur ke Medan
Baca Juga: CEK FAKTA : Pemilik SIM A dan C Dapat BLT Rp900 Ribu dari Pemerintah?
Ema menuturkan, tahun 2020 lalu di usulkan Rp100 miliar, di mana Rp70 miliar diantaranya untuk pelaku usaha jasa wisata di hotel dan restoran.
Namun, dua sektor tersebut ternyata setelah dilakukan verifikasi banyak yang tidak memenuhi syarat, sehingga yang memenuhi syarat hanya sekira 200 an pengusaha.
“Detailnya ada di Bu Keny (Kadisbudpar kota Bandung), uangnya tidak jadi 70 miliar dan uang 30 miliar tadinya untuk penunjang kegiatan yang harus dilaksanakan Disbudpar, diantaranya menghadirkan tempat wisata yang sehat, aman, bersih dan lain sebagainya dan kampanye tentang oebersihan di jasa pariwisata di oandemi tapi itu kelihatannya waktu sangat mepet,” beber Ema.
