Sejarah Museum Sri Baduga, Ternyata Sempat jadi Kantor Administrasi Kota Bandung

20 Juli 2024, 10:00 WIB
Museum Sri Baduga di Kota Bandung /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Museum Sri Baduga berdiri pada tahun 1974 atas gagasan dari Gubernur Jawa Barat, Aang Kunaefi.

Dengan berbagai dinamika, sehingga pada tanggal 5 Juni 1980, Museum Sri Baduga akhirnya diresmikan dengan nama Museum Negeri Provinsi Jawa Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef.

Pada tahun 1990, terjadi perubahan nama kembali menjadi Museum Sri Baduga.

Baca Juga: JD Vance Dapat Tawaran jadi Cawapres Amerika Serikat Mendampingi Donald Trump

Pemberian nama museum ini, diambil dari nama seorang Raja Agung Kerajaan Sunda beragama Hindu yakni Prabu Siliwangi III yang bergelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji berdasarkan isi tulisan pada Prasasti Batutulis.

Sri Baduga, memerintah Pakwan Pajajaran selama tahun 1482-1521 masehi.

Tercatat dalam sejarah, Museum Sri Baduga yang terletak di Jalan BKR Nomor 185, Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar dulunya merupakan kantor Kawedanan Tegallega untuk mengurus urusan adminstrasi di Kota Bandung.

Baca Juga: Sudah Berlaku! Syarat Wajib Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Umroh Resmi Diatur SE Terbaru Kemenkes

Dengan luas tanah 8.030 meter persegi ini, memiliki bentuk bangunan model tradisional khas Jawa Barat yaitu rumah panggung beratap suhunan panjang yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern.

Pada tahun 2002, Museum Sri Baduga dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat. Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, penelitian, penyajian benda tinggalan sejarah alam, budaya Jawa Barat serta bimbingan edukatif kultural.

Museum Sri Baduga memiliki koleksi yang mencakup berbagai jenis artefak, lukisan, dan benda-benda bersejarah yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Sunda.

Baca Juga: Profil Biodata Ali Syakieb, Sosok Artis yang Berpasangan dengan Dadang Supriatna di Pilkada Kabupaten Bandung

Koleksi unik Museum Sri Baduga adalah pakaian tradisional Sunda, alat musik tradisional, senjata kuno, kerajinan tangan, ukiran kayu, dan lukisan-lukisan berharga.

Koleksi museum yang telah dihimpun hingga tahun 2017 berjumlah 6.979 unit.

Koleksi tersebut dikelompokkan ke dalam 10 (sepuluh) klasifikasi, yaitu geologika/geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, seni rupa, keramologika, dan teknologika

Penamaan museum Sri Baduga ini, kemudian ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Tanggal 4 April 1990.***

Editor: Tim PRFM News

Tags

Terkini

Trending